IKNPOS.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan menargetkan pembangunan ulang rumah singgah di kawasan Gunung Pasir, Balikpapan, akan selesai pada Desember 2024.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak sosial yang timbul seiring peran strategis Balikpapan sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Dinsos Balikpapan, Edi Gunawan, menjelaskan bahwa progres pembangunan rumah singgah telah mencapai 50 persen.
Pembangunan ini dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan dengan memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Progresnya sudah 50 persen, dan kami percepat agar rumah singgah ini dapat segera digunakan,” ujar Edi dikutip dari Nomorsatukaltim, Kamis 21 November 2024.
Lokasi dan Fasilitas Rumah Singgah
Rumah singgah yang berlokasi di Jalan Milono, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, dibangun di area Panti Asuhan Manuntung yang tengah diperbaiki agar memenuhi standar kebutuhan rumah singgah.
Fasilitas yang akan disediakan meliputi tempat tidur, lemari, ruang kunjungan, dan ruang pendampingan. “Semua sesuai standar untuk memastikan kenyamanan mereka yang membutuhkan,” kata Edi.
Fungsi dan Manfaat Rumah Singgah
Edi menegaskan bahwa rumah singgah ini berfungsi sebagai tempat sementara bagi mereka yang terlantar atau pendatang yang membutuhkan bantuan.
“Kami menyiapkan tempat ini untuk menampung sementara, terutama mereka yang terlantar akibat kegagalan mencari pekerjaan atau usaha,” jelasnya.
Selain itu, rumah singgah akan membantu memfasilitasi pemulangan mereka ke daerah asal melalui kerja sama dengan organisasi sosial, paguyuban, serta pemerintah provinsi.
“Kami juga menyediakan fasilitas khusus seperti kursi roda bagi mereka yang cacat atau sakit, sehingga pemulangan dapat dilakukan dengan aman dan nyaman,” tambah Edi.
Asesmen Sebelum Pemulangan
Dinsos Balikpapan memastikan setiap individu yang terlantar akan menjalani asesmen untuk mencegah penyalahgunaan fasilitas pemulangan.
“Pemulangan ini harus tepat sasaran, tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan lain,” tegas Edi.
Dukungan untuk Pendatang
Rumah singgah juga akan difungsikan sebagai tempat sementara bagi pendatang untuk mencari peluang kerja sebelum kembali ke kampung halaman.
“Rumah singgah ini adalah bentuk penghormatan terhadap kemanusiaan, memberikan mereka tempat berlindung dan kebutuhan dasar sebelum solusi jangka panjang ditemukan,” ujar Edi.
Dengan rata-rata 50 hingga 100 orang terlantar setiap bulannya, pembangunan rumah singgah ini diharapkan menjadi solusi nyata untuk mengatasi tantangan sosial di Balikpapan, terutama dalam perannya mendukung IKN.