IKNPOS.ID – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) diproyeksikan menggunakan konsep sponge city atau kota spons.
Sponge city merupakan konsep pengelolaan air perkotaan yang menjadikan kota layaknya spons yang dapat menyerap, menyimpan, dan mengelola air hujan secara efektif.
“Konsep kota spons lebih dahulu diterapkan di sejumlah kota besar dunia, seperti Shanghai (Cina), Auckland (Selandia Baru), London (Inggris), Mumbai (India), dan Philadelphia (Amerika Serikat),” seperti dikutip dari @ikn _nusantarainfo, Selasa 12 November 2024.
Penerapannya bertujuan untuk mengurangi risiko banjir, meningkatkan mutu air, dan mempromosikan penggunaan sumber daya air secara bijaksana di lingkungan perkotaan.
Untuk mewujudkan konsep Sponge City, Otorita IKN menggandeng lembaga riset bidang pengelolaan air dan lingkungan Deltares, Belanda. Kolaborasi dengan Deltares ini merupakan salah satu wujud dukungan Asian Development Bank (ADB) untuk pembangunan IKN.
Konsep kota spons diterapkan di IKN untuk mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan. Penerapan konsep ini memberikan manfaat pemanenan air untuk tambahan ketersediaan air, pengurangan bahaya banjir, serta pelestarian ekologi.
Kota spons diwujudkan, antara lain melalui ruang terbuka hijau dan biru, desain fasilitas perkotaan dengan menerapkan atap hijau (green rooftop), penerapan jalan, trotoar berpori, bioskedean, dan sistem bioretensi untuk menahan atau menyerap air hujan.
Penerapan kota spons sudah direncanakan di dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Meski demikian, Otorita IKN bersama pemangku kepentingan terkait mematangkan konsep kota spons tersebut, salah satunya dengan menggandeng Deltares.