IKNPOS.ID – Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur mengalami deflasi sebesar 0,16 persen secara bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024.
Penurunan ini disebabkan oleh melimpahnya pasokan pangan, khususnya sayuran di berbagai wilayah Kalimantan Timur, serta adanya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Budi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, mengungkapkan bahwa deflasi ini terutama dipicu oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang berkontribusi pada deflasi sebesar 0,24 persen.
“Penurunan harga komoditas pangan ini terjadi akibat panen di beberapa wilayah sentra pangan di Kaltim, sehingga pasokan melimpah dan harga bisa ditekan,” ujar Budi.
Komoditas yang mencatat penurunan harga signifikan antara lain kangkung, ikan layang, bayam, cabai rawit, sawi hijau, dan beras.
Selain itu, adanya normalisasi permintaan setelah beberapa kegiatan nasional di Kalimantan Timur turut menjaga stabilitas harga.
Deflasi Tertinggi di Kabupaten Berau
Menurut data BPS Kalimantan Timur, Kabupaten Berau mencatat deflasi tertinggi pada Oktober 2024, yaitu sebesar 3,54 persen.
Sementara itu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat deflasi terendah sebesar 0,85 persen.
Inflasi tahunan di Kalimantan Timur masih didorong oleh sektor makanan, minuman, dan tembakau, serta sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 3,08 persen dan 5,32 persen.
Dengan adanya deflasi ini, diharapkan stabilitas harga pangan di Kalimantan Timur dapat terus terjaga, sehingga daya beli masyarakat tetap stabil di tengah fluktuasi ekonomi yang terjadi.