IKNPOS.ID – DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mengajak anak muda atau pemuda di sekitar wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menjadi petani milenial dengan memaksimalkan potensi pertanian dan perkebunan di daerah yang akrab disapa Benuo Taka itu.
“Kami ajak pemuda untuk terlibat aktif dan menjadi petani milenial,” ujar anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Thohiron di Penajam, Selasa 22 Oktober 2024.
Menurutnya, pertanian dan perkebunan adalah sektor yang potensial dan menjanjikan. Dan, anak muda memiliki peran strategis dalam mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan.
Sudah ada sejumlah pemuda di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai menekuni sektor pertanian dan perkebunan, harus disosialisasikan kepada anak muda bahwa bertani atau berkebun bukan pekerjaan hina.
Legislatif (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara kolaborasi dengan eksekutif (pemerintah kabupaten) setempat untuk memenuhi kebutuhan petani seperti penyediaan pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta bibit unggul.
Perhatian dan memberikan sentuhan langsung yang diperlukan petani dari pemerintah kabupaten, kata Thohiron, diharapkan hasil atau produksi pertanian dan perkebunan dapat meningkat.
Penyiapan pertanian modern dan sumber daya manusia (SDM) tengah dilakukan, jelas anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara lainnya Ishaq Rahman, melalui metode penyuluhan pertanian dengan membuat lahan percontohan (demonstration plot/demplot) modern berbasis teknologi di atas lahan 25 hektare.
Pemenuhan kebutuhan SDM sektor pertanian modern juga dilakukan dengan sosialisasi memberikan pemahaman menyangkut pertanian modern, serta pelatihan di setiap wilayah yang memiliki potensi pertanian dan perkebunan untuk dikembangkan.
“Sekarang kebanyakan petani sudah tua, jadi perlu untuk siapkan SDM sektor pertanian dan perkebunan,” ucapnya.
“Kami imbau anak muda harus menjadi petani milenial atau pekebun milenial,” tambahnya.
Penyiapan pertanian dan perkebunan dengan sistem modern disiapkan sejalan dengan peningkatan kompetensi petani atau SDM menjalankan pertanian berbasis teknologi, demikian Ishaq Rahman.