IKNPOS.ID – Stunting masih menjadi persoalan di berbagai daerah. Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sukses menurunkan angka stunting.
Dari sebelumnya 420 kasus pada 2022, pada 2024 menjadi 213 kasus. Pemerintah setempat optimis mewujudkan zero stunting pada daerah yang masuk kawasan IKN (Ibu Kota Nusantara) ini.
“Cukup lumayan, selama 3 tahun terakhir ini ada penurunan sekitar 50 persen. Targetnya empat tahun ke depan kita sudah zero stunting, menuju Indonesia Emas 2045 nanti,” kata Camat Sepaku Abimanyu Arliando seperti dikutip dari RRI IKN pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Menurutnya, dua desa di Kecamatan Sepaku merupakan daerah dengan jumlah kasus tertinggi di antaranya, Desa Bukit Raya dan Karang Jinawi. Pola asuh yang kurang tepat dan genetik menjadi faktor penyebab masih tingginya jumlah stunting.
“Kalau kita bicara stunting ada beberapa indikator karena per anak bisa berbeda-beda penyebabnya, beda juga intevensinya. Contohnya gizi, sanitasi, pola asuh, dan genetic yang agak repot karena harus melalui pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Beragam program dilakukan untuk menekan kasus stunting di daerah itu, di antaranya, pemberian makanan tambahan, vitamin, dan puskesmas remaja.
Selain itu, pemanfaatan dana desa untuk perbaikan fasilitas dan sarana prasarana puskesmas, serta mini lokakarya dianggarkan bagi penanganan stunting.
“Untuk saat ini, alokasi dana desa merupakan program prioritas yang harus dianggarkan APBDes untuk penanganan stunting. Program posyandu juga kita galakkan, kader-kader kita tingkatkan kapasitasnya sehingga mampu mensupervisi ibu-ibu,” tutupnya.