IKNPOS.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bekerja sama dengan IPB University segera membangun hutan penghasil minyak atsiri.
Hutan penghasil minyak atsiri akan dibangun di area timur 1 IKN berbatasan dengan sebuah bukit dikenal dengan Bukit Tengkorak.
Dengan keberadaan hutan penghasil minyak atsiri OIKN akan mendorong keterlibatan dari institusi pendidikan untuk pengembangan riset inovasi.
Related Post
Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Safitri mengatakan, pihaknya ingin mewujudkan mimpi IKN. Sebuah hutan penghasil minyak atsiri akan dibangun untuk menghijaukan wilayah ibu kota baru itu.
Hutan penghasil minyak atsiri, menurut Myrna dibangun sebagai langkah
mewujudkan IKN sebagai kota berkelanjutan.
IKN lanjut Myrna dibangun dengan prinsip yang harmoni dengan alam.
“Pertama, kita ingin mencoba bisa nggak kita membangun kota yang disebut kota berkelanjutan. Prinsip yang penting pada pertemuan kali ini adalah bahwa IKN hanya dibangun dengan prinsip yang Harmoni dengan alam,” ujar Myrna Sabtu 12 Oktober 2024.
Dijelaskan Myrna, sebelumnya OIKN menggandeng para ahli dari perguruan tinggi untuk melakukan riset di area yang akan dijadikan lahan untuk menghijaukan IKN.
Kemudian, dari hasil riset tersebut direkomendasikan untuk membangun hutan penghasil minyak atsiri.
“Tahun lalu dengan bantuan teman-teman dari IPB University. Saya juga sudah kembali mendesain awal dari acara tersebut dan salah satu dari desain itu merekomendasikan untuk membangun semacam hutan atsiri di wilayah tersebut,” terangnya.
Hutan atsiri anntinya berada di sebelah pusat kebugaran IKN. Karena itu pihaknya akan menggandeng institusi Pendidikan dari dalam dan luar negeri untuk mengembangkan riset dan inovasi di IKN.
“Poin yang penting adalah fase di mana kami ingin mendorong keterlibatan dari institusi pendidikan untuk pengembangan riset inovasi,” ujarnya.
OIKN mengundang banyak universitas dari dalam negeri untuk terlibat mengembangkan riset salah satunya dengan mengembangkan hutan Pendidikan disandingkan dengan teknologi.
Terverifikasi Dewan Pers