IKNPOS.ID – Sebagai salah satu kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim), saat ini Samarinda menghadapi tantangan besar dalam hal pengelolaan sampah. Permasalahan lingkungan, khususnya sampah, menjadi isu mendesak yang harus segera ditangani.
Pengelolaan sampah yang memadai dianggap sebagai salah satu aspek kunci untuk memastikan Samarinda siap mendukung IKN. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan dalam sistem pengelolaan sampah, khususnya di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Tim konsultan dari Japan International Cooperation Agency (JICA), yang dilibatkan untuk mengawasi pembangunan IKN, melakukan kunjungan ke Samarinda guna menganalisis kesiapan kota tersebut dalam peranannya sebagai pendukung IKN.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Endang Liansyah, dalam kunjungan tersebut, JICA berfokus pada perbaikan sistem pengelolaan sampah di Samarinda.
“Mereka memberikan evaluasi terhadap sistem sanitasi, transportasi, dan berbagai aspek lainnya. Dari hasil evaluasi, Samarinda dinilai memerlukan perbaikan yang signifikan agar siap mendukung IKN,” ujar Endang, Jumat 3 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, tantangan Samarinda dalam pengelolaan sampah tidak hanya terbatas pada masalah teknis, tetapi juga menyangkut karakteristik geografis dan demografis kota yang unik.
Kota ini memiliki wilayah dengan kondisi lingkungan dan kepadatan penduduk yang bervariasi, membuat penanganan sampah menjadi lebih kompleks.
Diakui bahwa infrastruktur TPA yang ada saat ini perlu ditingkatkan untuk memenuhi standar yang dibutuhkan guna mendukung status Samarinda sebagai salah satu kota penyangga utama IKN. Untuk menyesuaikan hal tersebut, tentu dibutuhkan anggaran yang besar, yang tidak bisa hanya mengandalkan APBD Kota Samarinda.