Gelombang kecaman mengalir deras dari netizen yang merasa dikhianati oleh perilaku pejabat publik.
Banyak yang menilai moral birokrasi saat ini sangat rendah. Karena gagal menunjukkan rasa solidaritas kemanusiaan.
Publik menilai, jika benar sosok dalam video itu adalah Dadan Hindayana, maka dia telah gagal menerjemahkan visi “kerakyatan” yang selalu didengungkan Presiden Prabowo.
Bermain golf sebenarnya merupakan aktivitas yang lazim dilakukan kalangan pejabat negara maupun profesional.
Namun, polemik muncul ketika aktivitas tersebut dikaitkan dengan posisi strategis BGN sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab atas isu gizi nasional. Terlebih saat negara sedang menghadapi bencana besar.
Empati Pejabat Jadi Faktor Penting
Publik menilai sensitivitas dan empati pejabat menjadi faktor penting. Terutama ketika jutaan masyarakat terdampak krisis dan membutuhkan kehadiran negara secara nyata.
Meskipun bukti metadata video sangat spesifik, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi atau klarifikasi dari pihak Badan Gizi Nasional maupun Dadan Hindayana.
Publik masih menunggu apakah video tersebut merupakan rekaman lama yang sengaja diviralkan kembali atau memang benar-benar terjadi di tengah situasi krisis saat ini.
Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi seluruh pejabat publik. Di era transparansi digital, setiap gerak-gerik mereka akan selalu diawasi oleh mata rakyat.
Ketidakpekaan dalam menempatkan diri saat situasi krisis bukan hanya merusak reputasi pribadi. Tetapi juga mencederai kepercayaan publik terhadap institusi negara.
Keberadaan metadata ini membuat warganet semakin yakin bahwa video tersebut bukan sekadar rekaman lama tanpa konteks, meski kebenarannya masih menunggu klarifikasi resmi.





















