Data per Senin, sebanyak 683 warga telah ditempatkan di hotel dan asrama lokal, sementara 1.144 warga lainnya dipindahkan ke unit perumahan transisi. Dua tempat penampungan darurat juga masih dibuka untuk warga lainnya.
Keluhan Warga dan Penangkapan Kontraktor
Departemen Tenaga Kerja Hong Kong mengonfirmasi bahwa warga telah mengeluhkan perihal jaring konstruksi ini hampir selama setahun. Pejabat telah melakukan 16 kali inspeksi terhadap proyek renovasi sejak Juli 2024 dan telah berulang kali memberikan peringatan tertulis kepada kontraktor agar memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran. Inspeksi terakhir bahkan dilakukan hanya seminggu sebelum kebakaran terjadi.
Otoritas anti-korupsi dan kepolisian Hong Kong telah menangkap 14 orang, termasuk direktur dan konsultan teknik dari sebuah perusahaan konstruksi, menurut Chris Tang, Sekretaris Keamanan.
Sementara itu, unit Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Hong Kong baru menyelesaikan pencarian di lima dari tujuh gedung yang terbakar. Tim terus menilai keamanan gedung yang tersisa, terutama gedung yang pertama kali terbakar dan mengalami kerusakan terparah. Hingga Senin, delapan jenazah tambahan berhasil ditemukan, dan belasan orang masih dinyatakan hilang, meskipun beberapa kemungkinan termasuk di antara 39 jenazah yang belum teridentifikasi.
Pemerintah Redam Kritik Dituduh Menunggangi Musibah
Meningkatnya pertanyaan publik mengenai tanggung jawab pejabat pemerintah memicu komentar dari para ahli politik. Jean-Pierre Cabestan, seorang ilmuwan politik yang berbasis di Hong Kong, menilai warga marah dan menuntut pertanggungjawaban dari pemerintah.
Namun, ruang untuk perbedaan pendapat dan kritik di bekas koloni Inggris tersebut menjadi terbatas. Pemerintah Hong Kong bergerak untuk membungkam kritik publik dengan alasan keamanan nasional.
Chris Tang, Sekretaris Keamanan, dengan tegas membantah rumor yang menyebar. “Ada desas-desus yang disebarkan oleh orang jahat, memberikan berita palsu tentang petugas pemadam kebakaran yang tidak menggunakan taktik yang benar untuk memadamkan api, atau korban yang dikenakan biaya $8.000 Dolar Hong Kong per malam untuk menginap di hotel—semua ini palsu,” katanya.




















