IKNPOS.ID – Perjalanan Pi Network selama enam tahun terakhir menjadi salah satu kisah paling menarik dalam dunia kripto global. Diluncurkan pertama kali pada 14 Maret 2019, proyek ini memulai langkahnya dengan visi sederhana namun ambisius, yakni menghadirkan aset kripto yang dapat diakses oleh siapa saja melalui ponsel pintar. Kini, pada 2025, Pi Network telah menjelma menjadi salah satu komunitas kripto terbesar di dunia.
Dalam kurun waktu tersebut, Pi Network berhasil menghimpun lebih dari 60 juta Pioneer yang tersebar di lebih dari 230 negara. Di platform X atau Twitter, akun resmi Pi Network telah diikuti lebih dari empat juta pengguna, menempatkannya sejajar dengan nama-nama besar seperti Bitcoin dan BNB.
Capaian ini mencerminkan kekuatan komunitas dan daya tarik sosial yang jarang dimiliki proyek kripto lain.
Dari sisi teknologi, Pi Network mencatat terobosan penting dengan memperkenalkan konsep mobile mining tanpa menguras baterai perangkat. Sistem ini berjalan di atas Stellar Consensus Protocol yang dirancang efisien dan ramah pengguna.
Pendekatan tersebut menjadi pembeda utama Pi Network sejak awal, terutama bagi pengguna awam yang sebelumnya merasa dunia kripto terlalu rumit dan mahal untuk diakses.
Pi Network juga mengembangkan sistem KYC berbasis kecerdasan buatan yang bersifat proprietary. Teknologi ini memungkinkan verifikasi identitas secara massal dan efisien, sekaligus menjaga keaslian pengguna di dalam jaringan.
Hingga kini, lebih dari 15 juta Pioneer telah berhasil menyelesaikan proses KYC, dan jumlah tersebut terus bertambah seiring waktu. Langkah ini memperkuat fondasi jaringan dengan memastikan bahwa ekosistem Pi didominasi oleh pengguna nyata, bukan akun palsu.
Keamanan blockchain Pi Network ditopang oleh jaringan Node terdesentralisasi yang dijalankan oleh ratusan ribu pengguna di seluruh dunia. Model ini memperkuat ketahanan jaringan sekaligus mempercepat transisi menuju sistem yang lebih terbuka dan mandiri.
Perkembangan signifikan juga terjadi pada sisi ekosistem Web3. Melalui Pi Browser dan Software Development Kit, para pengembang diberi ruang untuk membangun aplikasi terdesentralisasi yang memanfaatkan transaksi Pi secara nyata.



