Peserta Pertamina UMK Academy 2025, Novita Hermawan, owner Agrominafiber, mengatakan pelatihan itu membuka wawasan tentang tren desain global, manajemen bisnis, dan pemasaran digital.
“Pelatihan ini mendukung peningkatan kapasitas UMKM agar mampu menghasilkan produk yang punya daya saing internasional,” ujarnya.
Dimita Agustin, pemilik Dara Baro, mengaku lebih memahami cara menghitung ongkos produksi yang lebih efisien setelah mengikuti kelas tematik fesyen. Ia jadi mengetahui perbedaan katalog, lookbook, serta line sheet dan penerapannya dalam pemasaran.
“Kelas ini bukan cuma menambah ilmu, tapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan brand saya,” ucap dia.
Sedangkan Achmad Em, owner Kopi Kalimantan, mendapat wawasan baru tentang strategi pengembangan brand, inovasi produk, serta pengelolaan sumber daya manusia lewat kelas tematik F&B. Achmad meyakini pengetahuan itu akan meningkatkan daya saing produknya di pasar kopi yang semakin kompetitif.
Melalui Pertamina UMK Academy 2025, Pertamina meneguhkan komitmen dalam mendukung UMKM naik kelas. Inisiatif ini selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu menciptakan lapangan kerja berkualitas, memperkuat industri kreatif, dan menumbuhkan kewirausahaan melalui berbagai pelatihan serta akses permodalan bagi UMKM. Upaya ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.



















