Selain memperluas akses pembiayaan, Program KPP dan FLPP dinilai menciptakan efek ekonomi berganda, terutama dalam penyerapan tenaga kerja, penguatan rantai pasok, serta pemberdayaan UMKM penyedia bahan bangunan dan jasa konstruksi.
Sebagai bagian dari transformasi digital, BNI juga memperkenalkan wondr by BNI, platform layanan perbankan yang memudahkan nasabah dalam mengajukan pembiayaan perumahan, melakukan monitoring cicilan, dan bertransaksi secara cepat, aman, serta efisien.
Eko menegaskan, komitmen BNI dalam mendukung terwujudnya hunian layak merupakan bagian dari gotong royong nasional untuk mencapai target pembangunan tiga juta rumah.
“Program ini bagi kami bukan sekadar pembiayaan, tetapi bentuk nyata keadilan sosial dan kesejahteraan. Kami optimis target pembangunan tiga juta rumah dapat tercapai dan memberi manfaat ekonomi serta sosial yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Melalui kolaborasi pemerintah, lembaga pembiayaan, pelaku industri, dan UMKM, BNI terus memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan modern yang inklusif, berkelanjutan, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat di Jawa Tengah dan seluruh Indonesia. (*)




















