Mereka menganggap kata ‘Shalom’—yang dalam bahasa Ibrani berarti damai, keutuhan, dan persahabatan—adalah sinyal politik. Bukan sekadar salam penutup.
Israel sudah terlanjur GeEr. Padahal bukan itu. Salah besar. Shalom adalah hal biasa diucapkan pejabat-pejabat di Indonesia. Termasuk presiden ketika mengakhiri memulai dan mengakhiri pidato.
Bantahan Pemerintah Indonesia: Tidak Benar
Menyikapi rumor liar tersebut, Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam. Menteri Luar Negeri Sugiono, yang mendampingi Presiden di KTT Sharm el-Sheikh, Mesir, langsung memberikan klarifikasi tegas.
“Tidak benar. Sesuai rencana awal, Presiden akan kembali ke Tanah Air setelah acara di Mesir selesai,” ujar Menlu Sugiono.
Kementerian Luar Negeri RI, melalui Juru Bicara Yvonne Mewengkang, juga mengonfirmasi hal serupa.
“Tidak benar. Presiden Prabowo hanya fokus pada KTT di Mesir. Setelah itu akan langsung kembali ke Tanah Air,” kata Yvonne.
Penegasan ini memutus semua spekulasi yang beredar luas di Israel.
Sumber Hoaks, Sumber Anonim
Lantas, dari mana sumber hoaks ini berasal? Laporan-laporan media Israel tersebut ternyata sangat lemah dasarnya.
Times of Israel hanya mengutip “sumber yang mengetahui rinciannya” tanpa menyebut identitas.
Sementara RIA Novosti mengutip Dmitri Gendelman, seorang penasihat, yang mengatakan: “Persiapan awal sedang berlangsung untuk kedatangan presiden Indonesia di Israel besok.”
Klaim-klaim tanpa konfirmasi resmi ini yang kemudian terbukti sebagai kabar palsu.
Agenda Presiden Prabowo sangat jelas dan substantif. Keberangkatan ke Mesir adalah untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh.
- Presiden AS Donald Trump
- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi
- Sekjen PBB Antonio Guterres
- Presiden Palestina Mahmoud Abbas
- Raja Yordania Abdullah II
Peran Indonesia dalam KTT ini adalah menyaksikan langsung penandatanganan perjanjian perdamaian dan penghentian perang di Gaza.
Agenda ini sejalan dengan komitmen konsisten Indonesia mendukung perdamaian yang berkeadilan di Palestina.