IKNPOS.ID – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hasam dengan tegas membantah isu yang meresahkan masyarakat terkait dugaan adanya kandungan minyak babi (lemak babi) pada wadah makanan atau yang dikenal sebagai omprengan yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Haikal Hasan menyatakan bahwa mereka telah berkoordinasi erat dengan lembaga pengujian resmi untuk memastikan kehalalan dan keamanan wadah tersebut.
Klarifikasi ini muncul setelah adanya laporan dan spekulasi yang viral di media sosial mengenai asal-usul wadah makanan MBG yang diimpor, yang salah satunya menuding adanya penggunaan material yang terkontaminasi lemak babi dalam proses produksinya.
Hasil Uji Laboratorium Pastikan Kehalalan
Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, menegaskan bahwa untuk merespons keresahan publik secara komprehensif, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak berwenang, pengecekan sebanyak 45 laboratorium tertinggi di Indonesia secara ekstensif terhadap sampel-sampel omprengan MBG yang beredar
“Halal, halal. Halal, laboratorium kami yang tertinggi. Dengerin ya. Laboratorium Badan Halal itu yang tertinggi dari semua laboratorium yang ada di Indonesia. Laboratorium halal itu sampai 45 marker. Itu yang tertinggi,” ujar Haikal Hasan kepada awak media di Jakarta Selatan, Jumat 3 Oktober 2025.
“Misalnya di laboratorium A, B, C enggak terdeteksi, I guarantee you kalau itu ada porcine (zat babi) di Badan Halal terdeteksi. Karena kita yang tertinggi yaitu 45 marker dan kita sudah cek tidak ada isu itu,” tambahnya.
Sebelumnya, beredar berita bahwa hasil uji laboratorium di Cina menunjukkan adanya penggunaan minyak babi dalam produksi ompreng atau food tray untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sekretaris Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama Jakarta (PW RMI NU Jakarta), Wafa Riansah, yang juga seorang pemasok, mengirim sampel minyak pencetak ompreng ke Shanghai Weipu Testing Technology Group di Cina.
“Wafa pertama kali menemukan penggunaan minyak babi saat berkunjung ke pabrik ompreng di Cina. “Ternyata kami temukan minyak babi di situ. Makanya saya enggak jadi impor,” kata Wafa.