IKNPOS.ID – Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026 akan mengalami perubahan aturan penting yang perlu diperhatikan para siswa SMA sederajat.
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) memastikan bahwa seluruh siswa eligible SNBP 2026 diwajibkan memiliki nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai salah satu syarat utama.
Koordinator SNBP-SNPMB 2025, Riza Satria Perdana, menjelaskan bahwa kewajiban ini berlaku untuk semua peserta.
“Seluruh siswa eligible itu sudah harus memiliki nilai TKA,” kata Riza dalam siaran resmi di YouTube Direktorat SMA, dikutip Kamis, 2 Oktober 2025.
Proses SNBP 2026 Masih Sama, Tapi Ada Tambahan Nilai TKA
Meski ada penambahan kewajiban nilai TKA, sistem pelaksanaan SNBP 2026 secara umum tetap sama dengan tahun sebelumnya. Sekolah akan tetap menentukan siswa eligible sesuai kuota berdasarkan akreditasi sekolah. Data siswa kemudian dimasukkan ke dalam Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS).
“Sekolah dipersilakan untuk meranking siswanya berdasarkan prestasinya seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Riza.
Ia juga menekankan agar siswa yang masih ragu sebaiknya segera mengambil langkah dengan mendaftar TKA. “Jadi bagi para siswa yang masih galau ikut TKA atau tidak, kalau tertarik mendaftar SNBP 2026, silakan segera daftarkan diri,” tambahnya.
1,5 Juta Siswa Sudah Daftar TKA
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengungkapkan bahwa animo siswa mengikuti TKA sangat tinggi. Hingga akhir September 2025, tercatat lebih dari 1,5 juta siswa SMA sederajat sudah mendaftar TKA.
“Saat ini data-data siswa sedang dalam proses verifikasi dan validasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” ujar Mu’ti, dikutip dari Antara.
Ia menambahkan bahwa pendaftaran TKA masih terus dibuka hingga 5 Oktober 2025. “TKA sekarang masih dalam proses pendaftaran dan sosialisasi. Mudah-mudahan pada bulan Oktober semuanya sudah mendaftar,” jelasnya.
Imbauan: Jangan Menunda Daftar TKA
Abdul Mu’ti mengimbau para siswa untuk tidak menunda pendaftaran hingga batas akhir. Pasalnya, sistem berpotensi mengalami antrean panjang atau error jika banyak yang mendaftar di menit terakhir.