Tidak hanya itu, ada juga Micheal dengan Maritim Bag Indonesia yang produk tasnya dikenal di dunia bulutangkis, Angga Pras seorang eks timnas pelajar U-19 yang membangun brand fesyen pria Gloaming, serta Fuat, guru honorer pemilik Aveka yang menjual sepatu karena melihat kebutuhan murid-muridnya, menunjukkan betapa beragamnya latar belakang para Jagoan UMKM.
Salah satu kisah yang mengharukan datang dari Rusman, pemilik Dthree, yang mengundurkan diri dari pekerjaannya setelah kehilangan sang anak. Sebelumnya, ia adalah sosok yang fokus mengejar karier sehingga jarang memiliki waktu untuk keluarga.
Kepergian anaknya menjadi titik balik yang membuka matanya akan pentingnya waktu bersama keluarga, yang akhirnya mendorongnya untuk memulai bisnis yang menjunjung nilai kekeluargaan sebagai inti usahanya.Keselarasan antara tujuan bisnis dan nilai yang dipegang teguh inilah yang membuat Dthree terpilih dan berhasil meraih Golden Star dari Lizzie Parra di episode pertama.
Tantangan kedua berlanjut: Membuat produk bertema Nusantara
Kini tersisa 10 finalis yang dihadapkan dengan tantangan baru untuk menciptakan inovasi sebuah produk di episode kedua. Para Jagoan UMKM ditantang untuk mengembangkan produk baru dengan tema ‘Cinta Indonesia’ sekaligus membuat strategi pemasaran yang optimal.
Setiap peserta mempresentasikan produk yang mengangkat kekayaan budaya Indonesia, seperti Zenitha dengan hijab sablon motif rumah adat, Hirakiya yang memperkenalkan tas seni bordir motif Priangan, HomLiv yang menampilkan alat masak dengan sentuhan batik, serta DS Modest yang mengembangkan sajadah travel inovatif lengkap dengan tag kode QR untuk menentukan arah kiblat, serta gantungan kunci akrilik bermotif kekayaan Indonesia yang dapat dikustomisasi.
Ketegangan pun semakin memuncak dengan hadirnya Haykal Kamil, Creativepreneur & Founder of ZM Zaskia Mecca, yang menjadi juri tamu dan menilai serta memberikan insight, khususnya kepada Dthree yang menampilkan abaya dengan sentuhan motif batik di tangan.