Tapi reshuffle awal September itu hanya mengganti sebagian kecil menteri. Para politikus dan aktivis menginginkan reshuffle besar-besaran. Juga penyederhanaan jumlah anggota kabinet.
Tapi kenapa tanggal 8 Oktober kemarin tidak jadi dilakukan reshuffle?
Ada yang berspekulasi: untuk menjaga perasaan Presiden Jokowi. Ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka itu bertemu Presiden Prabowo dua hari sebelum tanggal delapan. Mereka baru saja bertemu empat mata. Masing-masing tidak didampingi siapa pun: pertanda alangkah tingginya kerahasiaan materi yang dibicarakan.
Rupanya bubur itu masih panas di bagian tengahnya. Maka meski bagian pinggirnya sudah habis disendok bagian tengahnya masih berasap. Perlu diinginkan dulu beberapa hari.
Bulan ini genap setahun Prabowo menjadi presiden. Mungkin Anies Baswedan akan memberi nilai lebih tinggi dari angka 11 –satu sampai seratus.
Presiden Prabowo sudah kehilangan waktu satu tahun. Popularitasnya memang kian tinggi –apalagi setelah gebrak podium saat berpidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Banyak juga yang angkat topi ketika akhirnya Prabowo mau menyendok bagian pinggir bubur. Menkop Budi Arie, Menpora Dito Ariotedjo, dan Menko Polkam Budi Gunawan sudah tersendok.
Mungkin perlu kipas besar untuk membuat bagian tengahnya cepat berkurang panasnya.(Dahlan Iskan)