IKNPOS.ID – Imbas rubuhnya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mengevaluasi seluruh bangunan Pondok Pesantren di Indonesia.
“Kita evaluasi semua pondok pesantren. Sesuai arahan Presiden semua pondok pesantren kita evaluasi pelan-pelan,” kata Menteri PU, Dody Hanggodo, Senin, 6 Oktober 2025 malam.
Saat disinggung soal konstruksi bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Dody enggan menyampaikan analisa Kementerian PU terkait kondisi gedung yang ambruk itu.
Ia juga tidak mengungkap pembicaraannya dengan pihak pengurus pesantren yang sempat ditemuinya.
“Hari ini saya tidak berani buka-bukaan lebih karena semua fokuskan ke search and rescue,” jelas dia.
Nantinya, dalam evaluasi bangunan ponpes, pihaknya akan melibatkan pemerintah daerah, Kementrian Agama (Kemenag) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Selain evaluasi, mereka juga terlibat dalam pengawasan pembangunan.
“Bersama-sama dengan Pemda setempat, kita akan membenahi semua semuanya. Kementerian Agama, Kemendagri, Pemda setempat akan akan terlibat bersama-sama untuk membenahi semua bangunan-bangunan. Supaya kejadian ini tidak terulang lagi,” terang Dody.
Diketahui, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo menyebut hanya 50 pondok pesantren (Ponpes) di Indonesia yang mengantongi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Karena itu, untuk mencegah kejadian di Sidoarjo, Jawa Timur, Dody meminta ponpes harus memiliki PBG.
“Karena di seluruh Indonesia hanya 50 ponpes yang memiliki izin mendirikan bangunan, yang lain belum,” kata Dody kepada wartawan di Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul, Minggu, 5 Oktober 2025.
Padahal, Dody mengungkapkan bahwa seharusnya semua ponpes telah mengantongi PBG.
Anisha Aprilia (Disway)