IKNPOS.ID – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) mengusung visi membentuk sebuah kota berkelanjutan yang ditunjang oleh green energy.
Visi green energy IKN adalah membangun kota dengan pasokan listrik 100% dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) serta mencapai net zero emissions pada tahun 2045
Menurut Direktur Transformasi Hijau Otorita IKN (OIKN), Agus Gunawan, saat ini PLTS Nusantara telah memproduksi 50 megawatt listrik hijau, dan sebagian besar digunakan untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Namun, lanjut Agus, pasokan energi hijau itu baru tersedia pada siang hari.
“Malam hari kami masih menggunakan pasokan listrik dari jaringan Kalimantan, yang belum sepenuhnya berasal dari sumber energi terbarukan. Karena itu, ada peluang besar untuk investasi di teknologi penyimpanan energi, baterai, dan hidrogen hijau,” jelas Agus, dikutip Jumat 17 Oktober 2025.
Ia juga menjelaskan, IKN dirancang dengan tiga konsep utama yang menjadi fondasi pembangunan kota masa depan Indonesia, yakni smart city, sponge city, dan forest city.
Ketiga konsep tersebut menggambarkan visi IKN sebagai kota yang cerdas, tangguh terhadap perubahan iklim, dan harmonis dengan alam.
“Konsep smart city diterapkan melalui pemanfaatan teknologi digital dalam tata kelola kota. Seluruh sistem pelayanan publik, transportasi, energi, dan keamanan akan terintegrasi secara digital untuk menciptakan efisiensi dan kenyamanan bagi warga,” terangnya.
Selanjutnya, konsep sponge city menekankan pengelolaan air yang berkelanjutan. Kota dirancang agar mampu menyerap, menampung, dan memanfaatkan air hujan secara alami melalui sistem drainase hijau, ruang terbuka biru, dan infrastruktur ramah lingkungan. Prinsip ini penting untuk mencegah banjir, menjaga ketersediaan air tanah, serta mendukung ketahanan lingkungan.
Adapun konsep forest city mencerminkan komitmen IKN sebagai kota di tengah hutan tropis Kalimantan. Sekitar 65 persen wilayah Nusantara akan dipertahankan sebagai kawasan hijau dan hutan lindung, guna menjaga keanekaragaman hayati sekaligus menjadi paru-paru dunia.