IKNPOS.ID – Pasar kripto global menunjukkan pemulihan signifikan: Bitcoin menembus $123.600 dan Ethereum stabil di atas $4.500, sementara XRP diperdagangkan dekat $2,96. Namun, Pi Network gagal mengikuti tren ini. Nilai token Pi kini berkisar $0,26, jauh menurun dari puncaknya pada Februari 2025 sebesar $2,98, menghapus lebih dari $18 miliar dalam enam bulan terakhir.
Kekecewaan Komunitas Meningkat
Penurunan nilai ini memicu kemarahan komunitas Pi. Beberapa pengguna mempertanyakan kelangsungan proyek ini, bahkan ada yang menyebutnya “seperti rug pull” menurut pengamat kripto, Mr. Spock. Banyak penambang Pi telah menunggu bertahun-tahun tanpa hasil signifikan, sementara sebagian kecil komunitas masih percaya pada klaim harga tetap sebesar $314.159 per koin, yang sebagian besar pakar anggap tidak realistis.
Isu Transparansi dan Distribusi Token
Pi Network juga dikritik terkait perubahan aturan distribusi token dan penanganan supply. Kekhawatiran muncul bahwa tim Pi mungkin memperpanjang distribusi untuk mempertahankan keterlibatan pengguna. Pertanyaan mengenai fundraising, peran Pi Foundation, dan kemungkinan penjualan token oleh pihak internal secara pribadi menimbulkan keraguan terhadap kredibilitas proyek.
Tantangan Adopsi Institusional
Adopsi institusional untuk Pi Network tampak jauh dari kenyataan. Meski Pi mengklaim lebih dari 14 juta pengguna telah lulus KYC, isu terkait kebocoran data dan jumlah yang berlebihan tetap menjadi sorotan. Tanpa data yang transparan dan sistem keamanan yang lebih kuat, peluang listing di bursa besar atau dukungan institusional sangat tipis, sementara proyek lain terus berkembang.
Prospek ke Depan
Pi Network tetap menyebut dirinya sebagai “mata uang kripto rakyat”. Namun, tanpa listing di bursa, transparansi yang lebih baik, dan model tokenomics yang jelas, masa depan jangka panjang proyek ini tetap penuh ketidakpastian. Nilai token yang berada di tepi pasar menimbulkan pertanyaan serius bagi para pengguna: apakah upaya mereka akan pernah membuahkan hasil?