IKNPOS.ID – Pi Network (PI) menghadapi tekanan baru. Penyebabnya, 138,21 juta token PI senilai $37 juta akan dibuka pada bulan Oktober.
Altcoin ini telah diperdagangkan secara sideways sejak 23 September dan kini berisiko menguji ulang titik terendah sepanjang masanya jika permintaan terus menurun.
Pembukaan pada bulan Oktober terjadi di saat kepercayaan investor sudah goyah.
Related Post
Data on-chain menunjukkan sentimen tertimbang PI turun di bawah nol pada 24 September dan tetap di bawah garis tersebut sejak saat itu.
Sentimen tertimbang menggabungkan volume penyebutan sosial suatu aset dengan rasio komentar positif terhadap negatif.
Ini membantu mengukur apakah diskusi daring seputar suatu token cenderung lebih bullish atau bearish.
Sentimen tertimbang di atas nol menunjukkan lebih banyak komentar dan diskusi positif tentang mata uang kripto daripada yang negatif, menunjukkan persepsi publik yang positif.
Di sisi lain, pembacaan negatif menunjukkan lebih banyak kritik daripada dukungan, mencerminkan sentimen bearish.
Bisa Picu Penurunan Harga Pi Network
Dengan sentimen tertimbang PI yang bertahan kuat di bawah nol selama lebih dari seminggu.
Hal ini menyoroti bahwa sentimen di antara pelaku pasar telah memburuk dan dapat memicu penurunan harga lebih lanjut.
Lebih lanjut, pembacaan dari Indikator Tren Super PI mendukung prospek bearish ini.
Indikator ini terus bertindak sebagai resistensi dinamis di atas harga PI di $0,3279.
Indikator ini membantu pedagang mengidentifikasi arah pasar dengan menempatkan garis di atas atau di bawah grafik harga berdasarkan volatilitas aset.
Akankah Bears Mendorongnya ke $0,18 atau Bulls Memaksa Rebound?
Kurangnya permintaan untuk PI dan masuknya pasokan yang akan datang berarti altcoin ini dapat tetap terjebak dalam konsolidasi sideways.
Jika permintaan terus melemah, PI dapat menembus di bawah support terdekatnya di $0,2573 dan terjun menuju level terendah sepanjang masa di $0,1842.
Namun, jika para pedagang masuk untuk menyerap pasokan yang masuk, PI dapat stabil dan mencoba rebound.
Terverifikasi Dewan Pers