IKNPOS.ID – Harga Pi Coin terus mengalami tekanan signifikan dalam beberapa hari terakhir, turun ke level $0,2088 atau merosot 11,9% dalam tujuh hari terakhir. Penurunan tajam ini terjadi setelah peluncuran testnet DeFi, di mana antusiasme pasar terhadap proyek pertukaran terdesentralisasi sempat tinggi, kini mulai memudar.
Dalam sehari, Pi Coin kehilangan 2,61% nilainya, sementara kapitalisasi pasar menyusut menjadi $1,72 miliar. Menariknya, penurunan Pi Coin terjadi lebih dalam dibanding tren pasar kripto secara umum, menunjukkan tekanan jual yang lebih kuat dari investor. Trader mulai berhati-hati karena risiko teknis dan kekhawatiran inflasi memengaruhi sentimen pasar.
Dinamika Harga Pi Coin
Setelah gagal menembus level resistensi kunci di $0,228, yang menandai puncak dari channel menurun, harga Pi Coin jatuh ke $0,209. Aksi jual ini memicu sinyal teknikal peringatan dan membuat para trader semakin waspada. Level retracement Fibonacci 78,6% berada di $0,202, berdekatan dengan zona harga saat ini. Hal ini menandakan kemungkinan konsolidasi sideways sebelum terjadi pergerakan besar berikutnya.
Analisis Teknis Pi Coin
Indikator RSI 14 menunjukkan level 28,61, menandakan kondisi oversold. Namun, belum terlihat adanya divergensi bullish yang kuat, sehingga minat beli belum kembali meningkat. Indikator MACD tetap negatif dengan crossover bearish, tercermin dari histogram sebesar -0,00074. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pasar masih berhati-hati dan volatilitas tinggi bisa terus berlanjut.
Support dan Risiko Penurunan Selanjutnya
Support psikologis pertama berada di $0,20. Jika harga Pi Coin menembus level ini secara meyakinkan dan ditutup di bawahnya, potensi penurunan lebih dalam menuju level $0,18—terendah pada bulan Juni—tidak bisa diabaikan. Trader disarankan memantau pergerakan harga secara cermat dan menunggu katalis nyata sebelum mengambil keputusan signifikan.
Pergerakan Pi Coin mencerminkan sentimen pasar yang fluktuatif dan masih rentan terhadap berita terkait DeFi, peluncuran proyek baru, maupun perubahan regulasi. Trader yang mempertimbangkan posisi jangka pendek harus siap menghadapi volatilitas tinggi dan pergerakan sideways yang bisa berlangsung sebelum tren berikutnya terbentuk.