IKNPOS.ID – Truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan mulai memasuki Jalur Gaza, Minggu, 12 Oktober 2025. Arus bantuan bisa mengalir ke Gaza berdasarkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas, kata sumber-sumber lokal.
Sumber-sumber tersebut mengatakan kepada kantor berita Anadolu, bahwa sejumlah truk bantuan bergerak melalui perlintasan perbatasan Kerem Shalom yang dikuasai Israel menuju Gaza selatan.
Masuknya truk-truk bantuan tersebut terjadi setelah fase pertama perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada Jumat, 20 Oktober 2025, di bawah rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang Israel selama dua tahun di wilayah kantong tersebut.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.600 warga Palestina di wilayah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Hantaman artieri Israel juga membuat banyak wilayah di Gaza tidak layak huni.
Pasukan AS Mulai Operasi di Pangkalan Militer Israel
Pasukan AS akan memulai operasi di sebuah pangkalan militer Israel pada akhir pekan ini untuk memantau implementasi perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, kata media Israel.
Saluran 12 Israel melaporkan bahwa setidaknya 200 tentara AS akan ditempatkan di Pangkalan Udara Hatzor di Israel selatan di bawah satuan tugas pemantauan.
Belum ada konfirmasi langsung dari otoritas AS maupun Israel mengenai laporan tersebut.
Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan kepada Channel 12 bahwa penarikan pasukan lebih lanjut dari Jalur Gaza belum dibahas pada tahap ini.
Namun, seorang pejabat lain mengatakan bahwa Utusan Khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, dan timnya telah mulai menyusun peta untuk penarikan pasukan mendatang dari wilayah tersebut.
Witkoff mengatakan kepada X pada hari Sabtu bahwa ia, Komandan Komando Pusat AS (CENTCOM) Laksamana Bradley Cooper, dan menantu Trump, Jared Kushner, mengunjungi Gaza “untuk memverifikasi kepatuhan Israel terhadap Tahap I perjanjian.”