IKNPOS.ID – Untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan serta ramah lingkungan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan komitmennya untuk meninggalkan energi fosil, seperti batu bara dan gas alam, dan beralih ke Energi Baru Terbarukan (EBT)
Transisi energi itu juga merupakan bentuk dukungan terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota hijau dengan target nol emisi.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, komitmen transisi itu telah dicanangkan sejak 15 tahun lalu, dan implementasinya terus diperkuat sampai dengan saat ini.
“Transformasi ekonomi dan energi telah lama kita gaungkan, namun perlu komitmen kuat seluruh pihak untuk mendukung serta implementasi di lapangan,” ujar Sri saat membuka Indonesia Sustainable Energy Week 2025 di Hotel Mercure Samarinda, Senin, 13 Oktober 2025.
Selama ini, Kaltim dikenal sebagai penghasil utama minyak, gas, dan batu bara, namun kini Kaltim mulai melirik sumber daya lokal yang lebih ramah lingkungan.
Pemanfaatan POME untuk Pembangkit Listrik
Ia menjelaskan, salah satu contoh nyata hilirisasi industri yang mendukung EBT di Kaltim, yaitu pabrik kelapa sawit yang memanfaatkan cangkang dan limbah cair (POME) untuk pembangkit listrik.
Selain itu, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau panel surya (solar cell) juga sudah dimulai di sejumlah daerah terpencil di Kaltim.
Sementara itu, dia mengungkapkan potensi besar di Kaltim terkait pemanfaatan EBT, yakni pengembangan energi dari tenaga air (hidro) dan angin.
Indonesia Sustainable Energy Week Goes Regional pertama dilaksanakan pada 13-16 Oktober 2025 di Kota Samarinda, Kaltim. Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan tema yang berbeda.