Selain itu, pemerintah melakukan dekontaminasi untuk memastikan tidak ada sisa material radioaktif di lahan pertanian. Material yang terindikasi terpapar Cs-137 juga diamankan untuk mencegah penyebaran lebih luas.
“Kami terus menyelidiki bagaimana zat ini bisa sampai ke perkebunan. Dugaan sementara mengarah pada rantai pasok pertanian yang mungkin terkontaminasi melalui material impor,” jelas Bara.
Pemerintah Minta Publik Tetap Tenang
Bara menegaskan, pemerintah berkomitmen menjaga transparansi informasi terkait perkembangan situasi ini. Ia juga mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak panik, sebab Satgas telah menerapkan langkah-langkah mitigasi sesuai protokol keselamatan internasional.
“Kami akan terus memperbarui informasi kepada publik agar tidak menimbulkan spekulasi. Saat ini kondisi masih terkendali dan kami pastikan proses penanganan berjalan sesuai standar,” katanya.
Kasus kontaminasi Cs-137 di Lampung menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap rantai pasok pangan dan bahan baku di Indonesia. Pemerintah kini memperkuat koordinasi lintas lembaga untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang.
Ancaman Serius bagi Keamanan Lingkungan
Kontaminasi radioaktif, sekecil apa pun, dapat berdampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan. Karena itu, pemerintah bergerak cepat memastikan semua jalur distribusi dan sumber bahan baku diperiksa secara menyeluruh. Dalam jangka panjang, temuan ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat sistem pengawasan keamanan pangan dan lingkungan nasional.
Bara menutup keterangannya dengan menegaskan komitmen pemerintah, “Kami akan memastikan setiap langkah penanganan dilakukan secara transparan, ilmiah, dan berpihak pada keselamatan publik.”
Dengan adanya koordinasi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat, pemerintah berharap kasus Cs-137 di Lampung bisa segera dituntaskan tanpa menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat. (Hasyim Ashari)