IKNPOS.ID – Pi Network sempat menjadi fenomena global beberapa tahun lalu, termasuk di Indonesia, berkat konsep “mining tanpa alat berat” yang bisa dilakukan hanya lewat ponsel. Namun, seiring berjalannya waktu, gaung proyek ini terasa meredup di kalangan umum.
Meski begitu, sejumlah indikator menunjukkan bahwa Pi Network masih memiliki jejak nyata, baik di pasar global maupun di komunitas kripto Indonesia.
Dari sisi aktivitas komunitas, akun Instagram resmi komunitas Indonesia, @pinetworkindonesia, masih aktif membagikan pembaruan, informasi proyek, dan kegiatan komunitas. Selain itu, grup Facebook “Pi Network Indonesia” juga masih ramai dengan diskusi seputar mining, investasi, hingga potensi pengembangan token Pi di masa depan.
Aktivitas ini menjadi bukti bahwa meski pamornya menurun di arus utama, Pi Network tetap hidup di komunitasnya sendiri.
Dari perspektif pasar, sejumlah media kripto lokal seperti Pintu masih rutin melaporkan harga 1 Pi Network (PI) di Indonesia, sementara situs CoinGecko tetap memperbarui nilai tukar PI terhadap rupiah secara real time. Artinya, Pi Network belum benar-benar hilang dari radar pasar digital.
Secara global, menurut data dari Indodax Academy, Pi Network diklaim telah memiliki lebih dari 35 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Meski angka ini tidak menunjukkan detail jumlah pengguna dari Indonesia, jelas bahwa proyek ini masih memiliki basis pengguna yang signifikan.
Namun, tantangan besar tetap menghantui: Pi Network masih dalam tahap transisi menuju mainnet, dengan banyak token yang belum dimigrasikan sepenuhnya. Kondisi ini menyebabkan likuiditas yang terbatas dan membuat sebagian pengguna memilih untuk menunggu kepastian.
Dari sisi analisis pasar, situs Gate.com mencatat bahwa banyak analis menyoroti tantangan struktural yang dihadapi Pi Network. Salah satunya adalah bagaimana proyek ini bisa membuktikan utilitas nyata dan menjaga kepercayaan komunitas yang mulai goyah.
Bahkan, laporan dari BeInCrypto menyebut bahwa harga PI sempat mengalami penurunan drastis akibat likuidasi leverage dan lemahnya struktur pasar internal.