IKNPOS.ID – Kepala Badan Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, mengatakan memulihkan infrastruktur Gaza yang hancur dan martabat rakyatnya akan menjadi “pekerjaan yang sangat, sangat besar”.
Hal itu diungkapkan Fletchet saat mengunjungi lingkungan yang hancur di Gaza, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Fletcher, didampingi oleh konvoi PBB, mengunjungi instalasi pengolahan air limbah di Sheikh Radwan, utara Kota Gaza, tempat limbah mentah menggenang di antara reruntuhan.
“Saya berkendara melewati sini tujuh hingga delapan bulan yang lalu ketika sebagian besar bangunan ini masih berdiri,” kata Fletcher, dikutip dari CNA.
“Melihat kehancurannya — ini adalah bagian kota yang luas, hanya tanah kosong — dan itu benar-benar menghancurkan,” lanjutnya.
Jalur Gaza yang padat penduduk, rumah bagi lebih dari dua juta orang, telah hancur setelah dua tahun pemboman dan pertempuran darat antara Israel dan Hamas.
Bantuan Siap Mengalir, Tapi Perbatasan Masih Ditutup
Lebih dari seminggu setelah Presiden AS Donald Trump menengahi gencatan senjata, penyeberangan utama Rafah ke Mesir masih ditutup, tetapi ratusan truk bantuan telah memasuki Gaza setiap hari melalui pos pemeriksaan Israel.
Menurut data PBB, sekitar 950 truk yang membawa makanan, bahan bakar, dan barang-barang komersial memasuki Gaza dari Israel pada hari Kamis. Fletcher mengatakan badan-badan PBB sedang merencanakan program darurat 60 hari untuk meningkatkan bantuan.
“Kita harus memulihkan listrik, memulihkan sistem sanitasi, meningkatkan pasokan makanan, menyediakan satu juta porsi makanan setiap hari, mulai membangun kembali sektor kesehatan, menyediakan tenda untuk musim dingin, dan mengembalikan anak-anak ke sekolah,” ujarnya.
Warga yang kembali ke rumah mereka yang hancur menggali jamban darurat, katanya. “Mereka mengatakan kepada saya bahwa yang terpenting, mereka menginginkan martabat.”
Kelompok-kelompok bantuan telah mendesak Israel untuk membuka kembali Rafah guna mempercepat pengiriman, sementara Turki telah menempatkan tim penyelamat di perbatasan untuk membantu mengevakuasi jenazah dari reruntuhan.