IKNPOS.ID – Direktorat Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Kedeputian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melakukan pelaksanaan pengumpulan data Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 2025.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
IKLH menjadi instrumen penting untuk menilai efektivitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan di wilayah delineasi IKN mencakup 252.660 hektare daratan dan 69.769 hektare perairan laut.
IKLH 2025 disusun dari empat komponen utama:
- Indeks Kualitas Air, pemantauan di 24 titik sungai dan 6 titik waduk/embung di 8 DAS utama.
- Indeks Kualitas Udara (IKU), mewakili area perkantoran, permukiman, transportasi, dan industri.
- Indeks Kualitas Lahan (IKL), berdasarkan analisis citra satelit dan data kawasan hutan serta penggunaan lahan.
- Indeks Kualitas Air Laut (IKAL), meliputi area muara, pelabuhan, wisata bahari, serta ekosistem penting seperti mangrove, terumbu karang, dan padang lamun.
Melalui IKLH, Otorita IKN memastikan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara berjalan seimbang antara kemajuan dan kelestarian selaras dengan tiga pilar utama pembangunan IKN: Forest City, Sponge City, dan Smart City.
Konsep Forest City IKN
Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian dari Nusantara adalah konsep kota hutan yang berkelanjutan, alias Forest City. Diyakini, ini akan menjadi ibu kota negara yang pertama di dunia yang menerapkan konsep forest city.
Hanya 25% dari area Nusantara yang akan dibangun, sedangkan 75% sisanya akan menjadi area hijau yang termasuk 65% area tersebut tetap sebagai hutan tropis. Kondisi ini akan memungkinkan warga Nusantara hidup berdampingan dengan alam.
Meski diyakini sebagian orang, sebagian besar hutan di wilayah Nusantara bukan lagi hutan tropis, melainkan hutan produksi yang menjadi bagian dari industri agroforestri dan ada juga wilayah tambang.
Oleh karena itu, pemerintah bertekad untuk membalikkan deforestasi di kawasan ini, dengan cara mengembalikan hutan tropis dan ekologinya yang subur.