IKNPOS.ID – Semakin banyak tamu asing yang datang ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim). Mayoritas dari mereka merasa kagum dengan konsep pembangunan yang diusung IKN.
Kekaguman itu muncul dalam kegiatan International Capacity Development Program (ICDP) for Coal Regions in Transition, yang digelar di IKN dengan peserta dari berbagai negara.
Program ini diinisiasi oleh GIZ (German Corporation for International Cooperation) bekerja sama dengan Kementerian ESDM, Bappenas RI, serta difasilitasi oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Sebanyak 43 investor energi hijau dari 11 negara hadir dalam kegiatan ini, membahas peluang kolaborasi dalam tema besar “Just Energy Transition” atau transisi energi yang berkeadilan.
Delegasi dari berbagai negara, mulai dari Afrika Selatan, Kolombia, Mongolia, Chili, Vietnam hingga Kanada, datang untuk belajar langsung tentang konsep pembangunan kota masa depan Indonesia. Mereka disuguhi paparan tentang rencana besar menjadikan Nusantara sebagai kota hijau, cerdas, dan berkelanjutan.
“Bagi kami, datang ke sini adalah kesempatan besar untuk belajar,” ujar Edwin Mametja, Kepala Divisi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman Hayati, Pemerintah Daerah Distrik Nkangala, Afrika Selatan.
“Kami di negara asal menghadapi masalah polusi akibat pertambangan. Karena itu, kami ingin tahu bagaimana Indonesia menyeimbangkan pembangunan dengan konservasi lingkungan,” katanya.
Tak Ingin Tertinggal dalam Proses Transisi Energi
Delegasi itu juga menekankan pentingnya memastikan masyarakat tidak tertinggal dalam proses transisi energi.
“Konsep just transition itu soal keadilan. Kami berharap bisa bermitra dan berbagi pengalaman dengan negara-negara lain yang menghadapi tantangan serupa. Hal ini sangat membantu dalam perencanaan kebijakan dan implementasi strategi di tingkat pemerintah daerah.
“Jadi, kita perlu bekerja sama untuk mewujudkan agenda pembangunan berkelanjutan. Kami memiliki banyak target yang harus dicapai, dan kerja sama sangat penting. Itulah mengapa kami datang ke sini”.