IKNPOS.ID – Belakangan ini, sejumlah pengguna ponsel di Indonesia dikejutkan oleh peringatan “Excessive Heat” atau “Panas Menyengat” yang tiba-tiba muncul di layar perangkat mereka. Fenomena ini terjadi terutama di wilayah Jawa hingga Bali, dan memicu kekhawatiran terkait suhu ekstrem yang sedang melanda beberapa daerah.
Peringatan “Excessive Heat” biasanya hanya muncul di smartphone tertentu, terutama iPhone atau beberapa Android dengan sensor suhu internal khusus. Sistem ini memonitor panas internal perangkat saat baterai dan prosesor terlalu panas karena lingkungan atau penggunaan berat. Jadi, tidak semua ponsel akan memunculkan notifikasi itu, bahkan kalau cuaca sedang ekstrem.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa kondisi panas ini terkait dengan pergeseran posisi matahari ke arah selatan Indonesia.
Pergeseran tersebut menyebabkan tutupan awan berkurang, sehingga sinar matahari langsung lebih intens mengenai permukaan. Akibatnya, perangkat elektronik seperti ponsel yang berada di bawah paparan matahari cenderung lebih cepat panas, memicu peringatan “Excessive Heat” pada sistemnya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guwanto menjelaskan bahwa fenomena ini bukan hanya berdampak pada perangkat elektronik, tetapi juga pada aktivitas sehari-hari masyarakat.
Peningkatan radiasi matahari meningkatkan suhu permukaan, terutama di wilayah daratan seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Bali, dengan catatan suhu berkisar antara 34–36°C.
BMKG menyarankan masyarakat agar menghindari paparan langsung sinar matahari, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Selain itu, penggunaan pelindung diri seperti topi, payung, dan tabir surya disarankan saat beraktivitas di luar ruangan.
Fenomena ini diprediksi akan mulai mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025, seiring masuknya musim hujan dan peningkatan tutupan awan di seluruh wilayah Indonesia.
BMKG juga menambahkan bahwa masyarakat tetap harus waspada terhadap perubahan cuaca selama periode pancaroba, di mana suhu panas ekstrem dapat terjadi secara sporadis sebelum musim hujan sepenuhnya tiba.