IKNPOS.ID — Di tengah kebangkitan ekonomi nasional pasca-pandemi, kemampuan sebuah merek menjaga eksistensi menjadi kunci penting untuk bertahan dan berkembang. Brand awareness kini tak sekadar ukuran popularitas, tetapi juga indikator kepercayaan dan peluang pertumbuhan bisnis. Dalam konteks inilah, Disway Award 2025 hadir sebagai barometer penting bagi perusahaan untuk menilai kekuatan mereknya di mata publik.
Acara puncak penghargaan Disway Award 2025 dijadwalkan berlangsung pada Desember mendatang di Jakarta. Ajang tahunan yang digagas Harian Disway ini menobatkan 10 merek terpopuler dari 52 kategori sektor bisnis berdasarkan hasil survei nasional bersama Infovesta Kapital Advisori.
“Penghargaan ini bukan sekadar selebrasi popularitas merek, tetapi juga cerminan kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan inovasi brand tersebut. Hasil survei dapat menjadi panduan strategis bagi pemilik bisnis untuk membaca tren dan menilai posisi merek mereka di pasar,” ujar Wawan Hendrayana, Vice President Infovesta Kapital Advisori.
Survei Nasional Libatkan 19 Ribu Responden
Survei Disway Award 2025 melibatkan 19.000 responden berusia produktif yang tersebar di 20 kota besar Indonesia. Wilayah dengan responden terbesar meliputi DKI Jakarta (15,8%), Jawa Timur (10,9%), Jawa Barat (10,0%), Banten (9,0%), dan Jawa Tengah (8,9%).
Proses survei berlangsung pada 1–15 Oktober 2025 dengan metode multistage area random sampling menggunakan angket tertutup. Dalam survei tersebut, responden diminta mencentang merek pertama yang terlintas di pikiran mereka saat mendengar kategori produk tertentu.
Metode ini menghasilkan daftar 520 merek unggulan yang menempati posisi Top of Mind Awareness di masing-masing kategori. Keberhasilan merek-merek tersebut mencerminkan bagaimana strategi komunikasi, inovasi produk, serta konsistensi layanan mampu menjaga keterhubungan emosional dengan konsumen.
Indikator Kepercayaan dan Loyalitas Konsumen
Disway Award 2025 tidak hanya mengukur tingkat popularitas, tetapi juga menggambarkan loyalitas masyarakat terhadap suatu merek. Dalam lanskap ekonomi yang terus bertumbuh, pemahaman mendalam tentang persepsi publik menjadi faktor penting untuk mempertahankan relevansi bisnis.



