Pengajaran (29,5%) – mencakup reputasi akademik, rasio dosen dan mahasiswa, jumlah dosen bergelar doktor, serta pendapatan institusi.
Penelitian (29%) – menilai produktivitas, reputasi riset, dan jumlah publikasi ilmiah.
Transfer pengetahuan (30%) – sejauh mana universitas mengonversi pengetahuan menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri.
Industri (4%) – kontribusi universitas terhadap inovasi industri, termasuk kerja sama riset dan paten.
Pandangan internasional (7,5%) – keterlibatan mahasiswa dan staf asing, serta kolaborasi lintas negara.
Kombinasi indikator tersebut menjadikan THE WUR sebagai salah satu pemeringkatan paling kredibel dan dijadikan rujukan utama di dunia pendidikan tinggi.
Oxford Masih Nomor Satu Dunia
Sementara di tingkat global, University of Oxford dari Inggris masih menempati posisi nomor satu dunia dengan skor total 98,2.
Disusul Harvard University, University of Cambridge, dan Stanford University yang mengisi posisi empat besar.
Oxford berhasil mempertahankan prestasinya berkat kualitas riset unggul, publikasi ilmiah berpengaruh, serta reputasi internasional yang solid.
Di kawasan Asia Tenggara, universitas dari Singapura dan Malaysia juga menunjukkan performa kuat. Misalnya, National University of Singapore (NUS) masih menjadi yang terbaik di kawasan dengan peringkat dunia 19 besar.
Tantangan dan Arah Pendidikan Tinggi Indonesia
Masuknya 35 universitas Indonesia ke dalam THE WUR 2026 merupakan loncatan besar bagi dunia pendidikan nasional.
Namun, hal ini juga menjadi tantangan agar universitas di Indonesia terus memperkuat kapasitas riset, kolaborasi global, dan inovasi industri.
Pemerintah melalui Kemendikbudristek terus mendorong penguatan program Kampus Merdeka, serta meningkatkan publikasi ilmiah internasional dan kerja sama riset lintas negara.
Bagi calon mahasiswa baru, pemeringkatan ini dapat menjadi acuan penting untuk menentukan pilihan kampus yang sesuai dengan minat dan visi masa depan mereka.