STIN dikenal karena programnya yang disiplin dan rahasia, serta kesempatan kerja langsung di BIN setelah lulus.
4. Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG)
STMKG adalah sekolah kedinasan di bawah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).
Pendaftar dengan mata minus hingga 4 dioptri dan silinder 2 dioptri masih diperbolehkan.
Bahkan, sekolah ini memberikan opsi untuk melakukan operasi lasik setelah diterima agar penglihatan tetap optimal.
STMKG juga tidak mensyaratkan tinggi badan minimum dan tidak mempermasalahkan gigi gingsul atau behel.
5. Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN)
Sekolah kedinasan di bawah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ini dikenal karena fokus pada bidang keamanan siber dan kriptografi.
Persyaratan mata minus atau plus masih diperbolehkan hingga 1 dioptri, dengan catatan tidak buta warna.
Bagi kamu yang tertarik di dunia IT dan ingin jadi ahli keamanan data nasional, Poltek SSN bisa jadi pilihan menarik dengan peluang karier langsung di instansi BSSN.
6. IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri)
IPDN berada di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan mencetak calon-calon pemimpin pemerintahan di daerah.
Meskipun dikenal cukup ketat dalam hal fisik, IPDN tidak mempersoalkan kerapian gigi atau mata minus selama tidak mengganggu kesehatan.
Bagi kamu yang suka dunia kepemimpinan, tata kelola pemerintahan, dan ingin berkarier di birokrasi, IPDN bisa menjadi batu loncatan terbaik.
7. PTDI STTD (Politeknik Transportasi Darat Indonesia – Sekolah Tinggi Transportasi Darat)
Sekolah kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini juga mulai melonggarkan beberapa persyaratan.
Misalnya, gigi gingsul diperbolehkan, karena dianggap sebagai variasi normal. Tim penguji akan melihat kondisi gigi secara umum, bukan dari kerapian saja.
Selain itu, tinggi badan tidak menjadi penentu utama, melainkan kesehatan fisik dan kesiapan mental untuk bekerja di bidang transportasi darat.
Sekolah Kedinasan yang Fleksibel Bukan Berarti Mudah Lulus
Meski beberapa sekolah kedinasan di atas lebih fleksibel dalam persyaratan fisik dan kesehatan, bukan berarti proses seleksinya mudah.
Kamu tetap harus mempersiapkan diri sejak dini mulai dari nilai akademik, psikotes, hingga tes wawancara dan kesehatan.