IKNPOS.ID – Bagi para pencinta kucing, kehadiran si meong di rumah bukan sekadar tentang kelucuan dan keimutannya. Di balik tingkah lakunya yang menggemaskan, kucing peliharaan menyimpan segudang manfaat kesehatan fisik dan mental yang luar biasa.
Kucing bukan hanya menjadi teman setia. Tetapi juga agen terapi alami yang memengaruhi biokimia tubuh manusia.
Penelitian dari institusi global Australia hingga Universitas Minnesota, mengonfirmasi interaksi sederhana dengan kucing dapat memicu serangkaian respons biologis positif.
Salah satu penemuan paling menarik kucing adalah fenomena dengkuran. Frekuensi getaran dari suara dengkuran kucing berada di kisaran 20-140 Hz.
Spektrum yang secara medis diketahui memiliki kemampuan penyembuhan bagi jaringan manusia.
Berikut 7 Manfaat Pelihara Kucing di Rumah
1. Mempercepat Penyembuhan Nyeri Otot dan Tulang
Frekuensi dengkuran kucing diyakini dapat membantu pemulihan nyeri tulang, sendi, dan otot pada manusia.
Ini mirip dengan terapi getaran frekuensi rendah yang digunakan dalam kedokteran olahraga. Hal itu menunjukkan dengkuran santai kucing adalah terapi getaran gratis di rumah.
2. Meredakan Stres & Kecemasan Secara Instan
Interaksi fisik sederhana seperti mengelus atau memeluk kucing merangsang pelepasan Endorfin (hormon pereda nyeri alami) dan Oksitosin (hormon cinta dan koneksi sosial).
Riset menunjukkan, kadar Oksitosin dalam darah meningkat saat seseorang berinteraksi dengan kucing, memicu perasaan relaksasi dan kebahagiaan.
Studi Allen et al. tahun 2020 mengonfirmasi bermain dengan kucing dapat menurunkan tingkat Kortisol (hormon stres) secara signifikan.
3. Penurunan Tekanan Darah Tinggi
Sebuah studi besar di Australia yang melibatkan ribuan subjek menemukan individu yang memiliki The Cat, cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Merawat meong juga mendorong aktivitas fisik ringan. Secara tidak langsung membantu menjaga kesehatan kardiovaskular.
4. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung Hingga 40%
Studi monumental yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Universitas Minnesota, AS, selama satu dekade (10 tahun) menemukan orang yang tidak memelihara kucing punya risiko meninggal dunia akibat penyakit jantung 30-40% lebih tinggi dibandingkan mereka yang memelihara meong.