IKNPOS.ID – Banyak orang pernah menghadapi situasi ini, membuka kulkas, menemukan telur, tapi lupa sudah berapa lama telur itu disimpan. Padahal, kesegaran telur penting untuk menjaga rasa dan keamanan makanan. Seiring waktu, kualitas telur memang menurun karena kantung udaranya membesar dan bagian putihnya menipis. Namun, telur baru bisa disebut “basi” ketika mulai membusuk akibat bakteri atau jamur.
Untuk memastikan apakah telur masih aman dikonsumsi, ada empat cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah: memeriksa tanggal kedaluwarsa, mencium aroma telur, melihat kondisi fisiknya, dan melakukan uji apung.
1. Cek Tanggal Kedaluwarsa
Langkah paling mudah untuk mengetahui kesegaran telur adalah memeriksa tanggal di kemasannya. Meski begitu, banyak orang salah mengartikan label “sell by” atau “expiration date”.
Sell by date menunjukkan batas waktu toko boleh menjual telur, biasanya maksimal 30 hari setelah dikemas. Telur bisa saja masih aman setelah tanggal ini.
Expiration date menandakan batas waktu kualitas terbaik telur, bukan berarti setelah itu langsung basi.
Pack date biasanya berupa kode tiga angka yang menandakan hari keberapa dalam setahun telur dikemas. Misalnya, 032 berarti dikemas pada hari ke-32 tahun tersebut.
Jika telur masih berada dalam rentang 21–30 hari setelah “pack date”, biasanya masih aman dikonsumsi. Namun, jika tanggal sudah lewat jauh, sebaiknya gunakan metode lain untuk memastikannya.
2. Lakukan Tes Bau
Tes bau atau sniff test adalah cara klasik sekaligus paling efektif untuk mengetahui apakah telur sudah rusak. Telur busuk memiliki aroma belerang yang tajam dan sulit disamarkan, baik dalam kondisi mentah maupun matang.
Caranya mudah:
Jika telur masih di dalam cangkang dan belum tercium bau, pecahkan ke dalam mangkuk bersih.
Cium aromanya. Bila muncul bau tak sedap, segera buang telur dan cuci wadah dengan air panas serta sabun.
Jika tidak berbau sama sekali, kemungkinan besar telur masih aman.
Selain itu, penting juga menjaga kebersihan setelah memegang telur mentah. Cuci tangan dan alat makan untuk mencegah kontaminasi bakteri seperti Salmonella.



