IKNPOS.ID – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus mendukung pelaku UMKM furnitur agar dapat menembus pasar ekspor internasional melalui program BNI Xpora. Selain menyediakan pembiayaan, BNI juga memberikan konsultasi bisnis dan memfasilitasi business event, membantu UMKM meningkatkan daya saing serta memperluas jaringan global.
Direktur Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa BNI Xpora tidak hanya memberi pembiayaan, tetapi juga mendampingi UMKM lewat konsultasi bisnis dan business event.
Dukungan pada UMKM ini sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta pemberantasan kemiskinan.
“Sepanjang 2025, perhatian utama kami adalah memberikan layanan konsultasi bisnis dan menghadirkan business event yang membuka ruang lebih besar bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing serta merasakan dampak bisnis secara nyata,” ujar Iqbal dalam keterangan tertulis.
Salah satu kisah sukses yang lahir dari pendampingan perseroan melalui program BNI Xpora adalah CV Ganesha Home, produsen furnitur asal Klaten, Jawa Tengah, yang kini rutin mengirimkan produk hingga delapan kontainer per bulan ke mancanegara.
Direktur CV Ganesha Home Awwalin Nurrieza Winata atau akrab disapa Icha, menuturkan bahwa meskipun perusahaan baru berdiri resmi pada 2022, bisnis ini sesungguhnya telah berakar sejak 1998 sebagai usaha keluarga yang berorientasi ekspor.
“Pembeli kami terutama adalah pedagang segmen grosir, pedagang retail, jaringan toko, dan lainnya,” jelasnya.
Produk unggulan Ganesha Home mencakup furnitur rumah tangga, dekorasi interior, hingga kerajinan tangan. Tidak hanya fungsional, perusahaan ini juga memproduksi berbagai aksesori hiasan rumah, seperti lampu, vas, keranjang, hingga peralatan dapur. Keunggulan produk terletak pada fleksibilitas penggunaannya, baik di dalam maupun luar ruangan.
Icha menambahkan bahwa Ganesha Home mengandalkan bahan baku alami berupa kayu mangga, sungkai, mindi, hingga rotan. “Bahan-bahan alami kayu dan rotan menjadi aset utama kita yang tidak dipunyai oleh negara lain, yang umumnya mengandalkan kayu lapis dan plastik,” ujarnya.