IKNPOS.ID – Pi Network kembali jadi perbincangan hangat di dunia kripto. Setelah sempat meroket ke jajaran aset kripto top 15 dunia, kini Pi Coin justru terpental dari daftar top 50 crypto assets.
Dalam sepekan terakhir, harga Pi Coin terkoreksi hingga 22% dan kini hanya bertahan di level $0,25–$0,26.
Turunnya harga ini membuat banyak Pioneers (sebutan pengguna Pi Network) mulai mempertanyakan arah proyek dan sikap diam Pi Core Team (PCT) terkait sejumlah isu sensitif, mulai dari keterlambatan Open Mainnet hingga dugaan salah kelola dana.
Dugaan Salah Kelola Dana $20 Juta
Kabar mengejutkan datang dari mantan eksekutif Pi Network, McPhilip, yang menuding adanya penyalahgunaan dana investasi senilai $20 juta.
Menurut dokumen pengadilan sejak 2020, terjadi konflik internal antara dua pendiri Pi Network, Dr. Nicolas Kokkalis dan Chengdiao Fan. McPhilip mengaku aksesnya ke server, akun finansial, hingga alat operasional dicabut setelah berselisih dengan keduanya.
Lebih jauh, McPhilip menuding bahwa tim inti mencoba mengurangi kepemilikannya dengan menerbitkan saham baru seharga $0,00005, padahal valuasi perusahaan pada 2019–2020 sudah mencapai $20 juta.
Seorang anggota komunitas Pi Network yang populer dengan nama Mr. Spock bahkan menyebut,
“Core Team seharusnya sudah bisa membangun ekosistem Pi dengan 100 aplikasi sejak 2020 menggunakan dana itu. Tapi yang terjadi malah konflik internal dan dana tidak jelas.”
Keterlambatan Open Mainnet Jadi Sorotan
Selain dugaan keuangan, komunitas juga menyoroti delay berulang Open Mainnet Pi Network. Padahal, peluncuran ini menjadi titik krusial agar Pi Coin benar-benar bisa digunakan dalam transaksi nyata.
Meski baru-baru ini muncul kabar uji coba Protocol v23 di testnet, para pengguna menilai progres Pi Network terlalu lambat dan tidak transparan. Visi “community-first” yang dulu diagungkan kini dianggap hanya jargon belaka.
Harga Pi Coin Tersungkur, Keluar dari Top 50 Kripto
Anjloknya harga Pi Coin semakin memperburuk kepercayaan komunitas. Data terbaru menunjukkan: