IKNPOS.ID – Dunia kripto kembali dikejutkan dengan isu yang membelit Pi Network. Jutaan pengguna Pi dilaporkan terhambat dalam proses verifikasi identitas (KYC). Prosesnya belum bisa bermigrasi ke jaringan utama.
Situasi ini menimbulkan gelombang frustrasi dan pertanyaan besar mengenai masa depan proyek kripto yang mengandalkan penambangan via ponsel ini.
Alih-alih merayakan kemajuan, sebagian besar komunitas justru merasa terjebak dalam penantian tanpa ujung, memicu kekhawatiran tentang kredibilitas dan janji yang telah diberikan.
Seorang pengguna Pi Network menyoroti masalah ini di media sosial, mengungkapkan kesenjangan mencolok antara jumlah pengguna aktif dan mereka yang sudah terverifikasi.
Dari sekitar 60 juta pengguna aktif, hanya 16 juta yang berhasil membuat dompet digital. Ini berarti, 44 juta pengguna lainnya masih berada dalam status sementara.
Tidak bisa mengakses koin mereka atau bermigrasi ke mainnet. Situasi ini memicu kekecewaan, karena banyak pengguna merasa kemajuan proyek jauh dari ekspektasi.
“Dengan kecepatan ini, akan memakan waktu 10 tahun sebelum beberapa orang melihat Pi mereka,” tulis pengguna di media sosial X.
Pernyataan ini mencerminkan betapa lambatnya proses yang terjadi. Meskipun Pi Network telah melakukan perbaikan teknis.
Seperti menghilangkan masa tunggu 30 hari untuk pengguna baru, masalah utama, yaitu penumpukan verifikasi jutaan pengguna lama, belum juga teratasi.
Andalkan Teknologi untuk Atasi Kemacetan
Menanggapi kritik yang terus bermunculan, Pi Network tidak tinggal diam. Tim pengembang meluncurkan pembaruan teknis dengan harapan bisa mempercepat proses KYC yang mandek.
Salah satu terobosan besar adalah rencana untuk mengintegrasikan verifikasi KYC langsung ke dalam blockchain itu sendiri.
Selain itu, Pi Network juga berencana memungkinkan pihak ketiga yang terpercaya untuk menjadi otoritas verifikasi.
Strategi ini, jika berhasil, akan menciptakan proses yang lebih terdistribusi dan digerakkan oleh komunitas. Harapannya, langkah ini akan mengatasi kemacetan dan membuat proses verifikasi menjadi lebih efisien.