IKNPOS.ID – Pi Network (PI), proyek kripto yang sempat menyedot perhatian jutaan orang karena klaim “mobile mining” tanpa ribet, kini menghadapi masa-masa sulit.
Harga PI yang kini berkisar di US$0,34–0,36 semakin membuat investor bertanya-tanya: apakah Pi Network masih layak ditunggu, atau justru menjadi bom waktu menjelang 2026?
Volume perdagangan PI cenderung menurun. Meskipun sesekali ada rebound kecil di grafik harian, tren secara keseluruhan masih lemah. Banyak analis menyebut, Pi Network sedang berada di persimpangan jalan yang menentukan nasibnya.
Masalah Utama: Token Unlock, Likuiditas, dan Janji yang Tertunda
Ada tiga persoalan utama yang kini membayangi Pi Network:
Token Unlock dan Risiko Pasar
Dalam waktu dekat, jadwal unlock token PI akan membuka pasokan besar ke pasar. Jika permintaan tidak seimbang dengan pasokan, harga PI bisa makin tertekan. Investor pun waspada karena potensi banjir pasokan bisa membuat PI tergelincir lebih dalam.Likuiditas Tipis di Bursa
Meskipun sudah muncul di beberapa exchange, buku order (order book) PI terbilang tipis. Artinya, jika ada investor besar yang ingin menjual, kemungkinan akan terjadi slippage parah. Kondisi ini membuat PI rawan jatuh saat tekanan jual meningkat.Janji Produk dan Utility yang Molor
Roadmap Pi Network berulang kali menjanjikan open mainnet, integrasi pembayaran, hingga listing besar, namun progresnya tertunda. Keterlambatan inilah yang memicu keraguan, apakah Pi Network benar-benar bisa menghadirkan utilitas nyata atau hanya bertahan pada hype komunitas.
Prediksi 2026: Risiko Nyata Bagi PI
Beberapa model prediksi harga menyebutkan, tanpa perubahan mendasar, tahun 2026 bisa menjadi titik rawan bagi PI. Ada tiga pemicu utama yang bisa memperparah situasi:
Supply Shock dari Unlock Besar-besaran
Likuiditas yang Lemah di Exchange Utama
Minimnya Kasus Penggunaan Nyata (use case)
Jika utilitas tidak segera terealisasi, Pi Network bisa kehilangan narasi sebagai “revolusi kripto mobile mining” dan hanya dianggap spekulasi murni.