IKNPOS.ID – Pi Network melewati tahun penuh tantangan dengan harga yang terus naik turun. Kondisi ini membuat banyak investor memilih pergi, sehingga menimbulkan keraguan soal masa depan proyek ini.
Meski begitu, analis kripto Dr. Altcoin tetap optimis. Menurutnya, Pi tidak perlu dipatok sebagai stablecoin senilai $1 untuk bisa digunakan dalam sistem pembayaran peer-to-peer (P2P).
Apakah Pi Harus Jadi Stablecoin?
Di media sosial, banyak pengguna bertanya apakah Pi harus dipatok $1 agar bisa dipakai sebagai alat transaksi. Dr. Altcoin menegaskan, jawabannya tidak.
Ia menilai, yang paling penting adalah kepercayaan pengguna dan manfaat nyata di kehidupan sehari-hari. Jika jutaan orang dan bisnis mulai memakai Pi untuk menentukan harga barang atau jasa, maka stabilitas nilai akan terbentuk secara alami lewat hukum permintaan dan penawaran.
“Dengan kata lain, kekuatan sejati Pi ada pada potensinya untuk menjadi mata uang digital sendiri, bukan sekadar meniru dolar AS,” jelasnya.
Arah Pasar Pi Network
Tim Pi Network juga masih berusaha memperbaiki kepercayaan komunitas setelah berbagai masalah sebelumnya, mulai dari peluncuran token hingga keterlambatan listing di bursa.
Saat ini, tim tengah menyiapkan pembaruan versi 23.01 serta peluncuran mainnet pada 3 September 2025. Upgrade ini digadang-gadang akan meningkatkan keamanan dan performa jaringan.
Rencana besar tersebut membuat pengguna kembali antusias, karena bisa menjadikan Pi lebih terbuka sebagai blockchain. Jika sukses, langkah ini berpotensi menjadi titik balik bagi Pi Network untuk memperkuat posisinya di dunia kripto.