IKNPOS.ID – Para peserta Nusantara International Choir Folk Festival (NICFF) 2025 diajak menjadi influencer positif tetang Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
Ajakan itu datang dari Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN (OIKN), Alimuddin.
Menurutnya, informasi yang benar perlu disampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman soal progres pembangunan IKN.
Sebab, selama ini banyak berita bohong atau hoaks tentang IKN yang beredar, termasuk tudingan IKN banjir dan mangkrak.
“Peserta dari luar Kalimantan saya harap bisa menyampaikan yang benar kepada masyarakatnya. IKN tidak mangkrak, pembangunan terus berjalan,” kata Alimuddin saat membuka festival di Auditorium Kemenko 3 IKN, Kamis, 4 September 2025.
Ia juga menjelaskan, saat ini pembangunan IKN sudah memasuki tahap kedua dengan target penyelesaian pada 2028.
Ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto, yang ingin menjadikan IKN sebagai ibu kota politik Indonesia. Saat ini infrastruktur sektor legislatif, yudikatif, hingga hunian pejabat negara terus dikerjakan.
“Untuk tahap pertama seperti istana presiden dan perkantoran Kemenko sudah selesai. Sekarang ini tahap kedua sedang berlangsung sampai tahun 2028,” ujarnya.
Selain infrastruktur, OIKN juga menekankan pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat agar IKN tidak hanya dibangun secara fisik, tetapi juga melahirkan masyarakat yang berdaya saing.
Alimuddin mengapresiasi semangat pemuda lokal yang mampu menghadirkan ajang internasional di IKN. Ia berharap tahun depan festival ini bisa lebih besar dengan kehadiran peserta dari luar negeri, sehingga lebih banyak pengunjung mancanegara yang melihat langsung IKN.
“Festival ini bukan hanya lomba, tetapi ruang mempererat persahabatan, menjaga budaya Nusantara, sekaligus memperkuat kebhinekaan,” katanya.
NICFF 2025 diikuti 19 tim paduan suara dengan 760 peserta dari Sabang sampai Merauke. Festival bertaraf internasional pertama di IKN ini diprakarsai anak muda PPU yang diwadahi Dewan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Deparekraf) setempat.