3. Binance Coin (BNB): Dari Token Diskon Jadi Multifungsi
Awalnya, Binance Coin (BNB) hanya dibuat sebagai token untuk mempermudah transaksi di platform Binance, bursa kripto terbesar di dunia. Namun seiring waktu, BNB berevolusi menjadi aset multifungsi.
Kini, BNB bisa digunakan untuk berbagai hal: membayar biaya transaksi, staking, hingga proses pembayaran di beberapa layanan digital.
Investor sering membicarakan BNB karena ekosistem Binance sendiri terus berkembang pesat. Dengan semakin banyaknya layanan yang mendukung BNB, wajar jika koin ini masuk dalam portofolio kripto penting bagi banyak orang.
4. Tether (USDT): Stablecoin yang Jadi Pilihan Aman
Berbeda dari ketiga aset sebelumnya, Tether (USDT) adalah stablecoin yang nilainya dipatok setara dengan dolar Amerika Serikat (USD). Jadi, 1 USDT = 1 USD.
USDT punya peran penting dalam menjaga kestabilan portofolio. Saat pasar kripto mengalami volatilitas ekstrem, banyak investor memilih menyimpan nilai sementara dalam bentuk Tether.
Dengan likuiditas tinggi dan adopsi luas di berbagai platform trading, Tether menjadi salah satu aset kripto yang paling sering digunakan sekaligus paling banyak dibicarakan.
Mana Kripto yang Cocok untuk Kamu?
Empat kripto di atas Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, dan Tether menjadi aset digital yang selalu jadi pusat perhatian investor.
-
Bitcoin (BTC): Cocok untuk penyimpanan nilai jangka panjang.
-
Ethereum (ETH): Ideal untuk yang percaya pada masa depan Web3 dan smart contract.
-
Binance Coin (BNB): Menarik untuk ekosistem Binance yang terus berkembang.
-
Tether (USDT): Pilihan aman saat pasar bergejolak.
Masing-masing memiliki kelebihan dan risiko tersendiri. Jadi, sebelum berinvestasi, pastikan kamu memahami fungsi, tujuan, serta strategi yang sesuai dengan kebutuhan.