IKNPOS.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menggarap pembangunan calon ibu kota baru Indonesia yang berlokasi di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Konsep yang diusung tidak main-main, yakni IKN sebagai kota pintar (smart city), kota hutan (forest city), sekaligus pusat politik Indonesia di masa depan.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa pembangunan IKN dirancang dalam lima tahapan hingga tahun 2045.
“Pembangunan IKN terbagi lima tahapan,” ujar Basuki saat berbincang dengan wartawan senior dari Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) yang berkunjung ke IKN, Kamis (23/9/2025).
Tahap Pertama Hampir Rampung 99 Persen
Tahap pertama pembangunan IKN berlangsung pada periode 2020–2024. Basuki menegaskan bahwa progresnya kini sudah mencapai 99 persen. Infrastruktur utama, termasuk gedung pemerintahan, jalan tol, hingga Bandara Internasional Nusantara sudah berdiri megah.
Bandara tersebut bahkan sudah rampung 100 persen dan siap dioperasikan dengan 41 personel yang akan mengelola fasilitas transportasi udara IKN.
Tahap Kedua 2025–2030: Fokus Legislatif dan Yudikatif
Memasuki tahap kedua (2025–2030), pembangunan akan difokuskan pada proyek-proyek lanjutan yang belum tuntas di tahap pertama. Ada tiga lembaga yang akan melanjutkan pembangunan, ditambah Otorita IKN yang menangani proyek baru.
Salah satu agenda besar di tahap ini adalah pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif, dengan kontrak kerja ditargetkan ditandatangani pada 15 Oktober 2025. Targetnya jelas: pada 2028, IKN resmi berfungsi sebagai Ibu Kota Politik Indonesia.
Tahap Tiga hingga Lima: Menuju 2045
Selain dua tahap awal, pemerintah sudah menyiapkan peta jalan panjang hingga 20 tahun ke depan:
-
Tahap III (2030–2035): penguatan infrastruktur sosial dan ekonomi.
-
Tahap IV (2035–2040): perluasan wilayah kota pintar dan kota hutan.
-
Tahap V (2040–2045): penyempurnaan sehingga IKN siap menjadi kota dunia modern yang ramah lingkungan.
Smart City dan Kota Hutan: Identitas IKN
IKN tidak hanya dibangun sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai smart city dengan layanan digital modern. Tahun ini saja, cakupan layanan kota pintar ditargetkan mencapai 25 persen.
Selain itu, IKN diproyeksikan menjadi kota hutan (forest city). Untuk mewujudkan hal ini, Otorita IKN melakukan reboisasi hutan tanaman industri dengan berbagai jenis pohon. Setiap dua pekan, sedikitnya 1.100 pegawai IKN menanam pohon untuk menjaga ekosistem.
Otorita juga membangun embung atau bendungan kecil sebagai cadangan air dan pelestarian lingkungan. Hingga kini, sudah terbangun 30 embung, dan pada tahun ini ditargetkan bertambah 24 embung lagi.