IKNPOS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan musim hujan pada 2025/2026 di Indonesia akan terjadi lebih dini dibandingkan kondisi normal.
Hal ini berdasarkan pemantauan iklim terkini di sebagian wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan sejak Agustus 2025.
Kemudian, secara bertahap akan meluas ke sebagian besar wilayah pada periode September hingga November 2025.
“Dibandingkan dengan rerata klimatologis 1991–2020, awal musim hujan tahun ini cenderung maju di sebagian besar wilayah Indonesia,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dikutip Sabtu, 13 September 2025.
Untuk musim hujan diberbagai daerah diprediksi berlangsung dari Agustus 2025 hingga April 2026, dengan puncak hujan yang bervariasi.
“Sebagian besar terjadi pada November–Desember 2025 di Sumatera dan Kalimantan, serta Januari–Februari 2026 di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” jelasnya.
Secara umum, sifat hujan pada musim hujan 2025/2026 diprediksikan berada pada kategori normal (69,5 persen).
Artinya, kata Dwikorita, curah hujan musiman tidak jauh berbeda dengan biasanya.
Namun, terdapat 193 ZOM (27,6 persen) yang berpotensi mengalami musim hujan dengan sifat atas normal, di antaranya sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, beberapa wilayah Sulawesi, serta Maluku dan Papua.
Selain itu, terdapat pula 20 ZOM (2,9%) yang diprediksi mengalami musim hujan bawah normal.
“Dengan kondisi ini, potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat menyebabkan dampak seperti banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama pada wilayah dengan prediksi curah hujan atas normal,” ujar Dwikorita.
Dwikorita mengimbau kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah, sektor terkait, dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Penyesuaian kalender tanam pertanian, pengelolaan waduk dan irigasi, perbaikan drainase, pengendalian hama di perkebunan, hingga langkah mitigasi dampak ancaman bahaya hidrometeorologi harus dilakukan sejak dini agar dampak dapat ditekan.