IKNPOS.ID – Selama tiga bulan terakhir, harga Pi Network coin terus berada di sekitar level terendah sepanjang masa. Kondisi ini sempat bikin komunitas Pi sedikit cemas.
Namun, di balik tekanan harga tersebut, ada sederet faktor penting yang justru bisa menjadi katalis kenaikan besar bahkan diperkirakan hingga 170% pada tahun 2025.
Lalu, apa saja faktor pendorong rebound harga Pi Network coin?
Related Post
Pemangkasan Suku Bunga The Fed dan ETF Bisa Jadi Angin Segar
Salah satu faktor eksternal yang bisa mendongkrak harga Pi Network coin adalah perubahan arah kebijakan moneter Amerika Serikat.
Ketika Federal Reserve memberi sinyal pemangkasan suku bunga, investor biasanya akan mencari aset dengan potensi imbal hasil lebih tinggi, termasuk cryptocurrency.
Selain itu, persetujuan ETF crypto oleh SEC juga dinilai bakal jadi pendorong kuat. Dengan adanya ETF, investor institusional lebih mudah mengakses aset digital karena jalurnya lebih resmi dan legal.
Aliran dana besar ini tentu bisa meningkatkan likuiditas pasar, yang pada akhirnya memberi efek positif bagi harga Pi Network coin.
Adopsi Institusional Pi Network Semakin Luas
Tak hanya faktor eksternal, adopsi institusional Pi Network coin juga mulai menunjukkan tren positif.
Beberapa pencapaian penting di antaranya:
Valour Capital meluncurkan Pi Fund di Swedia, membuka jalan bagi investor institusional untuk masuk ke aset Pi.
Integrasi dengan Onramp Money mempermudah pengguna di lebih dari 60 negara untuk membeli dan mengirim Pi dengan metode pembayaran lokal.
Potensi listing di exchange besar seperti Binance atau Coinbase mulai digadang-gadang. Jika ini terwujud, sejarah menunjukkan bahwa token yang terdaftar di bursa besar biasanya akan mengalami lonjakan harga signifikan.
Semakin banyak pintu masuk bagi investor, semakin besar pula peluang harga Pi Network coin naik di masa depan.
Token Burn dan Upgrade Jaringan Jadi Faktor Pendukung
Selain faktor eksternal dan adopsi pasar, mekanisme internal Pi Network juga ikut mendukung harga.
Beberapa langkah strategis yang sedang dilakukan:
Terverifikasi Dewan Pers