IKNPOS.ID – Pi Network masih jadi bahan pembicaraan di dunia crypto. Dulu, proyek ini sempat dipuji karena menghadirkan cara unik “menambang kripto lewat ponsel.” Namun sekarang, posisinya agak membingungkan—sebagian orang masih penuh harapan, sebagian lain mulai ragu, dan ada juga yang melihat kemajuan yang jarang disorot.
Harga Anjlok, Rumor Tetap Panas
Beberapa bulan terakhir, harga Pi terus merosot. Pada Mei 2025, nilainya masih di atas $1,20, tapi di akhir Agustus sempat jatuh ke $0,33—level terendah sepanjang sejarah. Kini harganya hanya bertahan di sekitar $0,34 dengan volume perdagangan yang makin kecil.
Padahal, di masa jayanya, Pi pernah menyentuh $2,90 per koin dengan kapitalisasi pasar lebih dari $11 miliar, membuatnya masuk jajaran 15 besar global. Bagi pendukungnya, sejarah ini jadi alasan untuk tetap optimis bahwa Pi bisa bangkit lagi.
Disebut “Raksasa yang Tertidur”
Sejumlah analis, seperti Dr. Altcoin, masih melihat potensi besar dari Pi. Alasannya, Pi punya komunitas masif: lebih dari 65 juta pengguna di 200 negara. Selain itu, Pi membangun blockchain yang ramah lingkungan, cepat, aman, serta jaringan node besar yang kini juga didukung Linux.
Berbeda dengan banyak proyek kripto lain yang buru-buru masuk pasar, Pi memilih langkah hati-hati. Mereka fokus ke proses KYC dan kepatuhan regulasi agar bisa bertahan jangka panjang. Dr. Altcoin pun menekankan, ini bukan soal harga naik dalam hitungan minggu, tapi visi lima tahun ke depan.
Target $10 atau $100, Realistis?
Harapan bahwa Pi bisa mencapai $10 atau bahkan $100 masih beredar. Namun, faktanya:
Untuk menyentuh $10, Pi harus naik lebih dari 2.800% dari harga sekarang.
Untuk $100, kenaikannya harus hampir 29.000%.
Menurut platform prediksi seperti CoinCodex, hal itu belum terlihat mungkin dalam waktu dekat. Dengan hampir 8 miliar token yang beredar, dibutuhkan permintaan luar biasa besar untuk mendorong harga setinggi itu.
Kemajuan di Balik Layar
Meski harga lesu, tim inti Pi tetap bergerak. Mereka merilis versi node untuk Linux, memperbarui protokol agar selaras dengan teknologi terbaru dari Stellar, dan bahkan menjajaki sistem identitas terdesentralisasi.