IKNPOS.ID – Sejumlah analis memperkirakan aset kripto terbesar di dunia yakni Bircoin berpeluang menembus level $350.000 per koin. Proyeksi tersebut mencuat dengan mempertimbangkan perbandingan kapitalisasi pasar Bitcoin dengan emas, aset yang selama ini dianggap sebagai penyimpan nilai utama.
Saat ini, kapitalisasi pasar emas diperkirakan berada di kisaran $24 triliun, jauh di atas Bitcoin yang baru sekitar $2,4 triliun.
Menurut analis, jika Bitcoin mampu merebut setidaknya 30 persen pangsa pasar emas, harga per koinnya berpotensi naik signifikan hingga menyentuh $350.000.
Perbandingan antara emas dan Bitcoin bukanlah hal baru. Data historis menunjukkan adanya pola yang kerap terulang setiap kali emas mencapai rekor harga. Pada Agustus 2011, emas mencatat level tertinggi $1.921 per ons dan setahun kemudian harga Bitcoin melonjak hingga 145 persen.
Tren serupa terjadi pada Agustus 2020, ketika emas menembus $2.070 per ons dan dalam 12 bulan berikutnya Bitcoin melesat 315 persen.
Kini, dengan harga emas kembali memecahkan rekor di atas $3.500 per ons dan Bitcoin diperdagangkan di sekitar $115.000, analis menilai skenario kenaikan besar kemungkinan akan kembali terjadi dalam 6 hingga 12 bulan mendatang.
Prediksi serupa juga datang dari tokoh besar seperti Robert Kiyosaki, penulis buku Rich Dad Poor Dad, yang sejak lama memperkirakan Bitcoin akan mencapai $350.000. Menurut Kiyosaki, BTC merupakan lindung nilai yang lebih kuat terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
Ia bahkan menuding sejumlah institusi keuangan besar, seperti BlackRock, sengaja menahan harga Bitcoin tetap rendah untuk mengakumulasi lebih banyak aset sebelum lonjakan harga berikutnya.
Selain itu, Jeremie Davinci, salah satu early adopter Bitcoin, menyoroti aspek biaya produksi sebagai dasar valuasi. Ia menjelaskan bahwa dalam siklus pasar bullish sebelumnya, harga Bitcoin rata-rata mencapai lima kali lipat dari biaya mining. Dengan biaya produksi sekitar $70.000 per koin saat ini, target $350.000 dinilai masih realistis.