Kendala jaringan internet di wilayah pelosok yang bisa menyulitkan pelamar.
Keterbatasan infrastruktur CAT di daerah yang masih perlu diperkuat.
Literasi digital pelamar yang berbeda-beda, terutama bagi masyarakat yang belum terbiasa dengan sistem online.
Namun, pemerintah menegaskan bahwa akan ada dukungan teknis dan fasilitas tambahan agar seleksi tetap inklusif, sehingga peserta dari daerah terpencil tetap punya kesempatan yang sama.
Dampak Positif Bagi Pelamar dan Instansi
Perubahan sistem seleksi P3K ini membawa dampak positif, baik untuk pelamar maupun instansi pemerintah.
Bagi pelamar: ada jaminan bahwa hasil seleksi murni berasal dari kemampuan individu, bukan faktor kedekatan.
Bagi instansi: rekap data lebih cepat, pengolahan nilai lebih efisien, dan biaya administrasi bisa ditekan.
Ke depan, digitalisasi ini juga akan mempermudah pemerintah dalam melakukan monitoring kinerja tenaga P3K, sehingga kualitas ASN bisa dipantau sejak awal mereka bergabung.
Harapan di Balik Rekrutmen Baru
Dengan penerapan sistem transparan dan digital di seleksi P3K 2025, pemerintah berharap lahir tenaga kerja sektor publik yang profesional, kompeten, dan bebas intervensi politik maupun nepotisme.
Reformasi birokrasi melalui pola rekrutmen modern ini bukan hanya sekadar inovasi teknis, tetapi juga menjadi sinyal kuat bagi pencari kerja bahwa kini kesempatan benar-benar terbuka luas.
Bagi para calon pelamar, persiapkan dokumen sejak dini, tingkatkan literasi digital, dan jangan lupa rajin pantau informasi resmi di portal SSCASN.
Karena tahun 2025 ini, sistem seleksi P3K siap membuka babak baru rekrutmen ASN yang lebih adil dan transparan.