Tak berhenti di situ, Pertamina juga mendorong UMKM untuk membangun jejaring bisnis yang lebih luas melalui Pertapreneur Aggregator, sebuah program lanjutan dari Pertamina UMK Academy.
“Kehadiran Pertapreneur Aggregator diharapkan bisa mencetak UMK kolaborator atau business aggregator sehingga membentuk sebuah ekosistem UMK yang tangguh dan mandiri,” jelasnya.
Herlinda Sinaga, Founder Sasagu, peserta Pertamina UMK Academy 2025 asal Papua bersyukur bisa lolos ke tingkat nasional. Ia telah merasakan bisnisnya bisa berkembang lebih pesat lewat program itu. Herlinda pun merasa pelatihan yang diperolehnya mendukung usahanya untuk go international. Apalagi, saat ini ada tiga buyer dari Australia, Jepang, dan Jerman yang sedang menjajaki kerja sama.
“Di Pertamina UMK Academy, selain mendapatkan ilmu tentang bisnis, kami juga mendapatkan pendampingan intensif,” katanya.
Lewat program UMK Academy, Herlinda menyadari bahwa bisnis tak hanya mementingkan profit, tapi juga memperhatikan faktor lain seperti lingkungan dan orang lain di sekitarnya. “Bisnis harus mendatangkan manfaat untuk masyarakat dan tidak merusak bumi,” tegasnya.
Peserta lain, Minie Sudjarwo, pemilik Minies Q, juga mengaku mendapatkan berbagai ilmu dan dukungan lewat Pertamina Academy 2025. Melalui pelatihan yang disertai gamifikasi, telah mendorong inisiatif peserta untuk melahirkan ide-ide pemasaran yang relevan dengan produk dan habit masyarakat. Ia optimistis usahanya akan berkembang dan mendatangkan manfaat seperti membuka lapangan kerja.
“UMKM bukan sekadar usaha kecil, tapi energi besar untuk membangun negeri,” ucap Minie.
Pertamina UMK Academy 2025 merupakan wujud nyata komitmen Pertamina dalam menjalankan Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8, yaitu menciptakan pekerjaan layak yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Program ini juga mendukung agenda pemerintah dengan Asta Cita poin ketiga, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.