IKNPOS.ID – Dalam kurun satu pekan ke depan, Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk SPBU swasta akan mulai terisi kembali. Kepastian itu disampaikan Wakil Menteri Energi dan Sumber (ESDM) Yuliot Tanjung.
Hal tersebut dipastikan Tanjung ketika sudah melalui proses konsolidasi dengan PT Pertamina (Persero) bersama Badan Usaha (BU).
“Seharusnya ini tinggal konsolidasikan waktu yang diberikan ke Pertamina dan badan usaha kan 7 hari. Arahan dari Menteri ESDM, itu 7 hari itu sudah bisa ini terisi di SPBU swasta,” terang Tanjung, Selasa, 23 September 2025.
Lebih lanjut, Tanjung menjelaskan bahwa sejumlah pihak swasta akan memanfaatkan kuota impor BBM milik PT Pertamina.
Dengan begitu, kata Tanjung, pihak swasta akan melalui beberapa proses untuk mencapai kesepakatan bisnis dengan alur business-to-business (B2B).
Nantinya, proses impor itu akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) swasta.
“Kami sudah memfasilitasi, lalu ini ada pembahasan business-to-business. Yang diminta oleh badan usaha adalah belum ditambahkan aditif. Itu sudah ada kesepakatan juga. Kemudian berapa kebutuhan itu akan open book,” jelas dia.
Senada dengan Tanjung, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia juga memastikan ketersediaan Minyak dan Gad Bumi dalam tujuh hari ke depan, BBM yang diimpor sudah sampai di Indonesia dan siap diedarkan ke masyarakat.
“Insya Allah paling lambat 7 hari barang sudah bisa masuk di Indonesia,” kata Bahlil.
Lebih lanjut Bahlil menjelaskan bahwa pengaturan impor BBM adalah jalan tengah menjaga stabilitas perdagangan nasional dengan mengurangi tekanan defisit akibat impor migas, sekaligus memastikan ketersediaan pasokan BBM di dalam negeri tetap aman.
Kebijakan ini, mengacu pada Pasal 14 ayat (1) Perpres Nomor 61 Tahun 2024 tentang Neraca Komoditas.
Aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Menteri atau Kepala Lembaga sebagai pembina sektor untuk menetapkan rencana kebutuhan komoditas.
Kementerian ESDM tidak pernah menutup adanya kegiatan importasi BBM. Hal ini tercermin dari tren pangsa pasar BBM non-subsidi di SPBU swasta yang justru terus mengalami peningkatan, yakni naik 11% pada 2024 dan mencapai sekitar 15% hingga bulan Juli 2025.